Jakarta, isafetymagazine.com – The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) mendesak audit teknologi dan keamanan dilakukan pemerintah terhadap area smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Kebijakan ini guna menghindari kembali kecelakaan kerja di sana pada masa depan.
“Ini sudah kesekian kalinya, harusnya ada audit teknologi dan audit keamanan supaya tidak terulang lagi,” kata Ketua Umum (Ketum) IISIA Purwono Widodo pada akhir pekan lalu.
Sebanyak 12 orang tewas dan 39 orang luka-luka berat sampai ringan akibat ledakan dan kebakaran tungku smelter di PT ITSS pada Desember 2023.
Kemudian, kecelakaan kerja terjadi semburan uap panas pada 13 Juni 2024, ketika karyawan tengah membersihkan terak baja yang terdapat di lantai pabrik.
Manager Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan mengemukakan kecelakaan kerja terjadi akibat uap panas ferronickel di smelter ITSS pada Kamis (13/6/2024) pukul 22.00 WITA. Dua orang terluka akibat insiden ini.
“Itu benar. Namun sekali lagi kami tegaskan bahwa itu terjadi bukan karena ledakan, melainkan semburan uap panas ketika karyawan melakukan pembersihan terak baja yang terdapat di lantai pabrik,” ucapnya.
Sebanyak dua karyawan yang terkena uap panas tersebut telah dilarikan ke Klinik IMIP. Saat ini, kondisi kedua korban dikabarkan telah membaik usai memperoleh perawatan medis ketika di rujuk ke RSUD Bungku, Morowali, Sulawesi Tengah. (bis/adm)