Health

Banyak Petugas KPPS Meninggal Dunia Akibat Kelelahan

Petugas lain KPPS di Desa Sawit Hulu, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat bernama Larto (52) meninggal dunia pada Kamis (15/2/2024) pukul 2.00 WIB.

Jakarta, isafetymagazine.com – Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mengakui kondisi meninggal dunia dialami petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) jelang pemungutan suara sampai masa penghitungan suara berakhir.

“Upaya-upaya sudah kita lakukan,” kata Anggota KPU RI Mochamad Afifuddin di Jakarta pada Selasa (13/2/2024).

Hal yang dimaksud seperti seleksi lebih ketat anggota KPPS, seperti pembatasan usia dan tes kesehatan.

Selain itu menyediakan asuransi sebagai antisipasi apabila terjadi hal yang tidak diinginkan semua pihak termasuk upaya meng-cover untuk antisipasi dampak-dampak semacam santunan itu, kerja sama dengan daerah-daerah.

Sejumlah KPPS yang meninggal dunia menjelang pemungutan suara hingga penghitungan suara selesai antara lain Anggota KPPS di TPS 011 Kelurahan Curugsewu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah bernama Teguh Joko Pratikno (43).

Dia meninggal dunia saat bertugas dalam penghitungan suara Pemilu 2024 saat proses rekapitulasi perhitungan suara di TPS pada Rabu (14/2/2024) sekitar pukul 23.30 WIB.

“Almarhum sempat terjatuh usai berjongkok saat di TPS tersebut. Setelah terjatuh langsung kejang-kejang,” ujar Kepala Desa Curugsewu, Khaeri.

Korban sempat dibawa oleh rekan-rekannya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Patean guna memperoleh layanan kesehatan. Namun, dari hasil pemeriksaan menyebutkan almarhum sudah meninggal saat di TPS.

Petugas KPPS lain meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jakarta Pusat saat hendak mengantarkan logistik dari Kelurahan Kebon Kacang ke Gelanggang Olahraga (GOR) Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus).

Korban berinisial AJ berjenis kelamin laki-laki (24) meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.

“Mungkin kelelahan sehingga hilang fokus lalu menabrak trotoar,” ujar Ketua KPU Kota Jakarta Pusat Efniadiansyah di Jakarta.

Petugas lain KPPS di Desa Sawit Hulu, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat bernama Larto (52) meninggal dunia pada Kamis (15/2/2024) pukul 2.00 WIB. Dia mengalami sesak napas saat penghitungan surat suara hingga meninggal.

“Kalau penyebab pastinya kita belum bisa ini ya karena kan, harus ada hasil dari rumah sakit, tapi yang disampaikan rekan-rekan PPK agak sesak malam itu, pulang istirahat, diselesaikan lah pekerjaan itu di TPS sama teman-teman lainnya,” tutur Ketua KPU Langkat Sopian Sitepu.

Larto kembali datang ke TPS pagi tadi untuk menandatangani berita acara penghitungan surat suara. Namun, dia jatuh saat itu, sehingga dibawa ke Puskesmas terdekat dan meninggal dunia.

Anggota KPPS TPS 02 Pemilu 2024 di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku bernama Mastur Safua meninggal dunia diduga akibat kelelahan saat bertugas pada Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024).

Dia merupakan warga Desa Kufar Bolim, Kecamatan Tutuk Tolu, Kabupaten Seram Bagian Timur.

“Sebelumnya, Mastur Safua sempat mengalami muntah darah saat sedang bertugas. Kemudian, dia diantar pulang ke rumahnya oleh petugas lain di Desa Kufar Bolim,” ucap Kasubdit Penmas Humas Polres SBT, Bripka Suwardin.

Selanjutnya, keluarga memutuskan untuk membawa Mastur Safua ke Puskesmas Air Kasar karena kondisi kesehatannya menurun. Namun saat tengah perjalanan nyawa Mastur tak bisa ditolong sekitar pukul 15.30 WIT.

Malahan, Ketua KPPS di Rawabinangun, Kecamatan Koja, Jakarta Utara bernama Iyos Rusli meninggal dunia pada hari pemungutan suara.

Peristiwa ini terjadi saat korban sedang membacakan dan menghitung surat suara yang diawali dengan merasa tidak enak badan dan pamit pulang.

Kemudian, Iyos Rusli jatuh pingsan, sehingga Petugas Bhabinkamtibmas Aipda Sigit Kamseno memanggil dokter untuk memeriksa korban.

“Sesaat dilakukan pengecekan setelah diketahui korban Iyos Rusli telah meninggal dunia,” ujar Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni.

Tanda kekerasan tidak terdapat di tubuh Iyos Rusli, tapi dia memiliki riwayat penyakit diabetes.
Kondisi meninggal dunia juga dialami Anggota KPPS TPS 7 di Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor bernama Sinta Maharani yang diduga akibat sakit saat perhitungan suara.

Dia sempat diantar pulang lebih awal karena sakit.

Anggota KPPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Dewi Indriyani (43), meninggal dunia pukul 2.50 WIB yang diawali sempat sakit.

Anggota PPS bersama bidan desa membawanya ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro saat mengetahuinya sakit sekitar 10.00 WIB. Dia dicek kadar gula dalam darahnya tinggi.

Seorang anggota KPPS di Kabupaten Tasikmalaya bernama Arman Ramansyah meninggal dunia saat bertugas. Selain itu Sekretaris PPS Desa Sukamaju, Kecamatan Pageur Ageung bernama Fuad Kholik juga dilaporkan meninggal.

Seorang anggota KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten bernama Satriawan (44) dilaporkan meninggal dunia diduga akibat kelelahan saat melakukan tugasnya saat Pemilu 2024 pukul 19.30 WIB.

Dia adalah seorang warga Pasar Kemis, Tangerang yang tidak sadarkan diri saat proses penghitungan surat suara. Para petugas di lokasi langsung memberikan bantuan medis dengan membawanya ke klinik terdekat.

Petugas KPPS lain yang meninggal dunia saat menjalankan tugas adalah Ketua KPPS di TPS 18 Desa Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bernama Dul Hanan (50).

Dia mengeluhkan pusing dan sesak nafas selesai perhitungan surat suara calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

“Kondisi Dul Hanan bertambah memprihatinkan dan napasnya tersengal-sengal ketika berada di Puskesmas, sehingga dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Rogojampi,” ujar Anggota PPS Desa Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Abdul Konik.

Dul Hanan diberikan bantuan oksigen dan kondisinya sempat membaik di rumah sakit, meski napasnya masih sering tersengal. Namun, kondisinya memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

Ketua KPPS Desa Mane yang bertugas di TPS 8 Yusrizal dan anggota KPPS Desa Barieh di TPS 2 Kecamatan Mutiara Abdurrahman meninggal dunia saat menjalankan tugas. Keduanya diduga meninggal lantaran kelelahan.

“Kalau Yusrizal tiba-tiba merasa pusing saat menandatangani surat undangan, lalu pingsan,” ujar Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Pidie Edy Kurniawan pada Selasa (13/2/2024).

Kalau Yusrizal meninggal dunia saat hendak diantar ke pelayanan kesehatan terdekat, sedangkan Abdurrahman meninggal dunia di rumah sakit walaupun dia belum sempat diperiksa/

Ketua KPPS TPS 6 Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara bernama Firman meninggal dunia akibat serangan jantung.

Anggota KPPS di Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rita Setyaningsih meninggal dunia pada Senin (12/2/2024).

Dia meninggal dunia diduga akibat mengalami kelelahan setelah mengikuti rapat KPPS pada malam harinya. Dia sempat dibawa ke RS dr Sayidiman Magetan, tetapi telah meninggal dunia.

“Jadi pulang kerja langsung rapat KPPS, kebetulan dia punya riwayat penyakit liver, mungkin waktu itu karena kelelahan tak dirasa, tiba-tiba sudah enggak kuat, sampai saya larikan ke rumah sakit,” ujar suami Rita, Sunarso.

Ketua KPPS 17 di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi bernama Hendra Lesmana dinyatakan meninggal saat mengikuti pengajian pada 10 Februari lalu.

Dia tidak tahu apakah ini penyakit atau kelelahan.

“Itu harus diagnosa dokter, waktu itu kayaknya nggak sempat dilakukan,” ucap Ketua KPU Kota Sukabumi Imam Sutrisno. (cni/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button