Health

Banyak Remaja Alami Gangguan Mental di Indonesia

Pembangunan sumber daya manusia menjadi sangat penting, bisa dibayangkan pada 2035, penduduk lanjut usia (lansia) besar sekali.

Jakarta, isafetymagazine.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menilai pembangunan mental masyarakat menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia, karena masih banyak remaja mengalami mental disorder (gangguan mental).

“Jiwa itu penting, badan itu meski ada kekurangan sedikit, tetapi kalau mental, moral, dan karakternya hebat, maka hebatlah kita ini,” kata Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo.

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara ‘Apresiasi dan Penghargaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting’ yang diikuti secara daring di Jakarta pada Rabu (26/6/2024)/

Pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana atau Bangga Kencana menjadi sangat penting untuk meraih bonus demografi.

Pembangunan sumber daya manusia menjadi sangat penting, bisa dibayangkan pada 2035, penduduk lanjut usia (lansia) besar sekali.

“Jadi tahun 2035, lansia lebih besar, tetapi generasi di bawahnya itu masih jadi generasi sandwich (generasi yang memiliki beban ganda untuk menghidupi orang tua dan keluarganya sendiri),” ucapnya.

Hasto Wardoyomengingatkan jika Indonesia ingin keluar dari pendapatan kelas menengah, maka perlu meningkatkan kapasitas generasi yang nantinya akan menanggung beban lansia.

“Bonus demografi puncaknya pada tahun 2020, setelah tahun 2020, rasio ketergantungannya naik, jadi kalau kita mau kaya, keluar dari middle income trap, puncaknya di tahun 2020, besok tahun 2035 sudah tutup jendela kesempatannya untuk meraih bonus demografi,” tuturnya.

Indonesia hanya memiliki waktu 10 tahun lagi untuk keluar dari middle income trap.

“Kita tinggal 10 tahun lagi, untuk itu, daerah-daerah yang sumber daya alamnya masih kaya, bisa digeser (pembangunannya) untuk sumber daya manusia, ini penting untuk meraih bonus demografi,” tuturnya.

Rangkaian Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 berlangsung di Kota Semarang, Jawa Tengah,.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai kegiatan yang fokus pada pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting.

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan menyasar seluruh siklus kehidupan, mulai dari remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, bayi di bawah lima tahun (balita), hingga lanjut usia (lansia). Puncak Harganas ke-31 akan diselenggarakan di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, pada 29 Juni 2024. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button