Safety Management

Efisiensi Bukan Berarti Kurangi Keselamatan Kerja

Strategi dan langkah yang tepat menghadapi pandemi Covid-19 sangat diperlukan guna menjamin kelancaran operasi kegiatan migas.

Jakarta, Isafetymagazine.com – Industri minyak dan gas (migas) memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, industri ini mengalami sejumlah tantangan yakni ketidakpastian harga minyak dunia, pandemi Covid-19 (Virus Korona), dan penurunan konsumsi migas.

“Perkembangan ini memaksa semua pemangku kepentingan untuk melakukan efisiensi dan efektifitas, tanpa mengurangi kewajiban untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam ‘Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas 2020’ di Jakarta pada Selasa (3/11/2020).

Langkah tadi didasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun Tentang Migas. Komitmen untuk menjamin keselamatan migas harus dimulai dari pimpinan badan usaha (BU) atau badan usaha tetap (BUT).

“Hal ini dengan menempatkan keselamatan sebagai budaya yang menjadi bagian tiap lingkup pekerjaan,” ujarnya.

Penerapan sistem keselamatan migas bagi BU suatu keharusan di sektor hulu atau hilir. Mereka harus memiliki sistem manajemen keselamatan yang tidak hanya dipahami oleh manajemen puncak, tapi ini juga oleh pekerja di lapangan.

Sistem keselamatan migas merupakan bagian penting dalam mendukung industri migas yang berkelanjutan secara alamiah. “Industri migas sangat beresiko bukan hanya sistem operasi, tetapi juga dari sisi operasional,” tegasnya.

Upaya yang dilakukan untuk menekan resiko itu melalui penerapan sistem manajemen migas termasuk membangnn kemitraan yang baik dengan pemerintah. Sinergi yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga keselamatan migas bisa menekan angka kecelakaan serendah mungkin.

Untuk mencapai produksi migas dibutuhkan keselamatan, kesehatan kerja, dan pengelolaan lingkungan. Ini merupakan tugas bersama supaya kegiatan ekonomi bisa berkelanjutan dan meningkatkan kepedulian lingkungan.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial menambahkan beberapa waktu lalu sektor hulu migas terjadi penurunan harga minyak mentah di bawah US$30 per barrel dan sektor hilir migas terjadi penurunan permintaan bahan bakar.

“Kondisi ini semakin tidak menguntungkan sektor migas,” ujarnya.

Strategi dan langkah yang tepat menghadapi pandemi Covid-19 sangat diperlukan guna menjamin kelancaran operasi kegiatan migas. Namun, tanpa mengabaikan keselamatan migas. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button