Jakarta, isafetymagazine.com β AXA menilai sejumlah persoalan dihadapi masyarakat di dunia termasuk Indonesia, sehingga ini berakibat gangguan kesehatan mental dialami publik.
Berdasarkan riset World Health Organization (WHO) memperkirakan stres akibat kemacetan di kota-kota besar menyumbang peningkatan gangguan kesehatan mental hingga 20%.
Gangguan kesehatan mental harus diperhatikan pemerintah dengan investasi pengobatan tersebut sebesar US$1, karena ini bisa mengembalikan pertumbuhan ekonomi sebesar US$4 lewat produktivitas kerja.
Sementara itu Survei AXA menyebutkan masalah lain yang menjadi penyebab gangguan kesehatan mental adalah penggunaan media sosial (medsos) yakni sebesar 52% responden kelompok usia muda menyatakan menyatakan pemakaian ini dan digitalisasi justru memperburuk kondisi mental mereka.
Persoalan lain yang memicu gangguan kesehatan mental adalah ketidakstabilan finansial, ketidakpastian global, dan konsumsi berita negatif yang masif.
Kondisi ini berdasarkan Survei AXA berakibat cuti sakit akibat kenaikan gangguan kesehatan mental hingga 27% pada 2024 atau naik 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi, kondisinya sudah mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas warga.
Untuk menghadapi peningkatan gangguan kesehatan mental dirilis AXA berupa platform pemeriksaan kesehatan mental secara mandiri bernama Mind Health Self-Check pada November 2024 di 13 negara dalam 10 bahasa secara gratis.
Aplikasi ini menyediakan serangkaian pertanyaan bagi masyarakat meliputi gaya hidup, keterampilan mengelola stres, dan kondisi mental terkini.
Mind Health Self-Check bisa diakses secara gratis melalui https://mindhealthselfcheck.axa.com/. Platform ini dapat mendeteksi dini gangguan mental tanpa stigma selama 10 menit.
βAXA dan AXA Mandiri mengajak karyawan dan masyarakat membuat perbedaan dengan mengukur kesehatan mental mereka secara mandiri melalui platform ini,β kata Presiden Direktur (Presdir) PT AXA Mandiri, Handojo G. Kusuma di Jakarta belum lama ini.
βLingkungan kerja yang dikelilingi kesehatan mental yang terjaga akan membuat karyawan dan masyarakat lebih maksimal dalam meraih cita-citanya.β
Hasil pemeriksaan ini bisa memberikan gambaran diagnosis awal sekaligus rekomendasi pengelolaan kesehatan mental. Platform ini dirancang untuk menghilangkan stigma dan akses mahal yang sering menjadi penghalang masyarakat mencari bantuan profesional.
Survei AXA dan IPSOS melibatkan 17.000 responden di 16 negara mengungkapkan 32% populasi dunia hidup dengan gangguan kesehatan mental pada saat sekarang. (adm)
Sumber: Digital Bank