Jakarta, isafetymagazine.com – Pesawat kargo Trigana Air yang tergelincir dari landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma diduga akibat gangguan mesin.
Hal ini akibat perawatan mesin kurang dilakukan perusahaan penerbangan akibat kesulitan perusahaan saat pandemi Covid-19.
“Salah satu faktor penyumbang kecelakaan Trigana di antaranya gangguan mesin yang dilaporkan kepada ATC, kemudian minta Return To Base (RTB),” kata Pengamat Penerbangan Dudi Sudibyo di Jakarta pada Senin (22/3/2021).
Namun, kesulitan Trigana Air akibat pandemi Covid-19 tidak bisa dimaklumi mengabaikan perawatan.
“Perawatan ini harus diawasi ketat oleh Kementerian Perhubungan,” ujarnya.
Dudi mengemukakan perawatan pesawat dinilai sangat penting. Karena, ini menyangkut keselamatan penerbangan dan keselamatan kerja.
“Keberadaan teknisi dan pengawasan perawatan juga menjadi penting dalam kondisi banyak terjadi pengurangan tenaga kerja,” ujarnya.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi pesawat kargo Trigana Air yang masih tergelincir di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma.
Dari langkah ini telah dibawa sebuah black box dari pesawat kargo Trigana Air.
Namun, KNKT belum mengumumkan apa saja yang telah diketahui dari kejadian tersebut.
Proses investigasi pesawat kargo Trigana Air oleh KNKT dipimpin oleh Capten Nurcahyo.
Pesawat kargo Trigana Air 737-500 rute Jakarta-Makassar tergelincir di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur pada Sabtu (20/3/2021).
Hal ini diduga terjadi akibat kerusakan mesin. (ant/adm)