Health

Hewan Liar Ditenggarai Bawa Virus Berbahaya

Indonesia belum menghentikan perdagangan satwa liar secara serius.

Jakarta, Isafetymagazine.com – Perburuan hewan di hutan tidak hanya berakibat sejumlah satwa hilang dan musnah. Namun, ini juga merusak ekosistem lingkungan hidup seperti populasi hewan berkembang pesat lantaran tidak ada pemangsanya.

Padahal, hewan-hewan liar yang dimangsa itu menularkan penyakir kepada manusia seperti seperti Zika di Brasil, Ebola dan HIV di Afrika, SARS di China.

“Karnivora semakin berkurang bahkan hilang, sehingga satwa liar seperti kelelawar, babi, tikus cepat berbiak, dan bawa virus,” kata Guru Besar Zoologi dan biologi konservasi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Jatna Supriatna di Jakarta pada Senin (9/11/2020).

Dengan demikian keanekaragaman hayati yang baik akan mengurangi risiko penyakit menular pada ekologi komunitas. Hal ini memberikan dillution effect sebagai penghalang transmisi penyakit.

“Cara pengurangan densitas populasi dari reservoir alami untuk patogen, pengurangan densitas populasi Arthropoda sebagai vektor patogen, pengurangan pertemuan antara vektor dan reservoir atau di antara reservoir,” ujarnya.

Jatna menilai Pemerintah Indonesia belum menghentikan perdagangan satwa liar secara serius. Hal ini berbeda dengan Pemerintah China yang telah melakukannya. Itu berbahaya sekali,” jelasnya.

Sejumlah pasar masih memperdagangkan satwa liar seperti di Jakarta, di Medan, dan di Manado. Hewan ini dikonsumsi oleh sebagian pembeli dan diekspor sebagian pembeli ke China. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button