Jakarta, isafetymagazine.com – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memperkirakan imunitas vaksinasi Covid-19 yang berlangsung pada Januari-Februari 2021 akan turun pada November-Desember 2021.
Kondisi ini mendorong pemerintah akan melakukan penyuntikan ketiga sebagai booster (penguat) pada Januari 2022.
“Vaksin hanya salah satu cara menuju endemi,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko PMK, Agus Suprapto di Jakarta pada Selasa (19/10/2021).
Walaupun demikian, masyarakat diminta tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang ketat supaya kasus Covid-19 tetap turun. Jadi, kegiatan sosial dan ekonomi di masyarakat bisa tetap berjalan dengan aman.
Prokes yang dimaksud menerapkan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan (3M) dan penguatan pengujian, pelacakan kontak, dan perawatan (3T), dan melakukan vaksinasi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meminta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk meneliti vaksin Covid-19 terbaik untuk booster. Booster ini tidak hanya diberikan bagi tenaga kesehatan (nakes), tapi penyandang disabilitas dan lanjut usia.
Penelitian dilakukan terkait pemberian apakah vaksin booster diberikan secara homolog atau heterolog.
“Harus ada basis ilmiah, kita lagi kejar. Mudah-mudahan Desember sudah selesai penelitiannya, sehingga kita ada dasar untuk keputusannya,” ujar Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.
Sementara itu ITAGI sedang mempertimbangkan pemberian vaksin booster berplatform mRNA bagi pelaku perjalanan haji dan umrah ke Arab Saudi. Langkah ini supaya bisa sesuai dan diterima Arab Saudi.
“Arab Saudi sama dengan Indonesia menggunakan platform virus yang dimatikan tapi jenisnya Sinopharm yang dipacu dengan vaksin,” tutur Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro.
Sebagian besar jamaah umroh asal Indonesia menggunakan vaksin Sinovac yang berplatform virus utuh yang dimatikan. Vaksin ini menggunakan karakteristik imun yang tidak bertahan lama.
“Kita harus berikan penguat (booster),” ujarnya.
Arab Saudi khawatir vaksin Sinovac tanpa booster mRNA membuat imun peserta umrah dan haji menurun saat mereka tiba di Tanah Suci. ITAGI masih melobi Pemerintah Arab Saudi tentang pemberian vaksin Covid-19 yang tepat bagi pelaku perjalanan umrah dari Indonesia. (ant/adm)