Jakarta, isafetymagazine.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Accreditation Council of Graduate Medical Education (ACGME) menggelar program residensi dokter spesialis di Rumah Sakit Penyelenggara Pendidikan Utama (RSPPU).
Acara ini untuk menjaga kesehatan mental para peserta melalui berbagai inisiatif, seperti sejumlah persyaratan program residensi.
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI), Dante Saksono Harbuwono mengatakan pihaknya menginisiasi program residensi dokter spesialis di RSPPU.
Langkah ini guna menjawab kebutuhan dokter spesialis di Indonesia.
Salah satu fokus utama dalam program residensi ini adalah menjaga kesehatan jiwa dokter.
Kesehatan jiwa dokter akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kita dibentuk untuk menjadi dokter terbaik. Kementerian Kesehatan akan mengupayakan membentuk dokter yang sehat dan ahli di bidangnya,” katanya.
Dokter dengan kesehatan jiwa dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien, lebih kecil membuat kesalahan, dan tidak meninggalkan profesi.
Chief of Staff dan Chief Education Officer ACGME, Dr Timothy Brigham, mengemukakan penyebab utama kematian di kalangan residen laki-laki dan perempuan di Amerika Serikat (AS) sepanjang 2000-2014 adalah bunuh diri.
ACGME mempertahankan persyaratan utama dan melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung kesehatan jiwa dalam pendidikan spesialis.
Persyaratan program antara lain penetapan batas jam kerja, serta penerapan standar untuk lingkungan yang bebas dari diskriminasi, pelecehan, dan perundungan.
Selain itu survei tahunan nasional residen/fellow menjadi komponen inti dari akreditasi ACGME.
Inisiatif yang digagas ACGME, yakni pendanaan Back to Bedside, kolaborasi dengan National Academy of Medicine Action Collaborative on Clinician Well-being and Resilience.
Kemudian, berbagi pengetahuan dan praktik terbaik merupakan upaya lebih lanjut mereka untuk meningkatkan kesejahteraan dokter. (ant/adm)
