Morowali, isafetymagazine.com – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) melakukan kunjungan kerja ke kawasan industri smelter Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Senin (4/11/2024).
Langkah ini sekaligus memediasi perwakilan serikat buruh dan perwakilan perusahaan untuk berdialog guna menyamakan persepsi terkait mitigasi kecelakaan kerja dan implementasi Sistem Managemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang ketat di lingkungan smelter.
Langkah ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomotr 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 di perusahaan.
“Tidak ada pihak yang ingin kecelakaan terjadi, tetapi memastikan mitigasi yang adil dan berprikemanusiaan adalah tanggung jawab negara. Negara harus hadir melindungi harkat martabat dan hajat hidup warga negaranya,” kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer pada Selasa (5/11/2024).
Insiden kecelakaan kerja yang terjadi di smelter pada beberapa waktu lalu harus menjadi pelajaran penting.
“Keselamatan kerja adalah segalanya. Sehingga kami membutuhkan audit dan laporan investigasi terkait kecelakaan kerja ini. Tidak boleh ada lagi nyawa pekerja yang melayang karena kelalaian. Perusahaan harus berbenah dan mematuhi regulasi serta SOP yang berlaku,” ujarnya.
Immanuel Ebenezer menyampaikan pihaknya akan terus melakukan pembinaan untuk memastikan kepatuhan terhadap norma ketenagakerjaan dan SMK3 di industri smelter.
“Perusahaan diharapkan berkontribusi dalam penyediaan tenaga kerja yang kompeten melalui pelatihan kerja untuk skilling, upskilling, dan reskilling,” ujarnya.
Kunjungan kerja ke kawasan industri smelter Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulteng. Langkah ini mendorong pengembangan forum dialog antara serikat pekerja dengan perusahaan.
“Serikat pekerja harus dilibatkan dalam proses pengawasan dan penerapan SMK3, hal ini untuk menjamin transparansi dan hubungan kerja yang harmonis dan sinergis,” tuturnya. (jpn/adm)
0 75 1 minute read