Jakarta, isafetymagazine.com – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3) Kemnaker menyatakan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2020 menyebutkan struktur pasar kerja Indonesia didominasi pekerja berpendidikan menengah ke bawah.
Kondisi itu menjadi tantangan untuk memberikan pemahaman K3 kepada pekerja.
“Pada setiap tempat kerja perlu ditempatkan seseorang yang memahami tentang K3 sebagai penggerak dan pembina para pekerja,” Direktur Jenderal Binwasnaker dan K3, Kemnaker Haiyani Rumondang di Jakarta pada Jumat (28/10/2022).
Dengan demikian, peningkatan kompetensi ahli K3 menjadi penting dilaksanakan supaya penerapan K3 di tempat kerja tercapai nihil kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
“Melalui peningkatan kompetensi ahli K3, akan disampaikan semua kebijakan mengenai K3 dan perkembangan K3 yang sama-sama bisa kita pelajari,” ujarnya.
Ditjen Binwasnaker dan K3 menggelar kegiatan peningkatan kompetensi ahli K3 di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Kegiatan ini dilakukan secara hibrid yang diikuti oleh 1.000 ahli K3.
Direktur Bina Kelembagaan K3 Kemnaker, Heri Sutanto menambahkan, kegiatan kompetensi ahli K3 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman regulasi dan kebijakan tentang K3 kepada para ahli K3.
“Ini jadi dasar bagi peningkatan kualitas SDM khususnya terkait dengan K3,” tuturnya.
Haiyani Rumondang mengaku selama ini berbagai upaya perlindungan pekerja telah dilakukan pemerintah berupa penyusunan norma, standar, kriteria dan prosedur, serta pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3.
“Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran perusahaan serta pekerja tentang manfaat K3, yang akhirnya meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” ucapnya. (adm)