Jakarta, isafetymagazine.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengungkapkan jumlah klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) tumbuh rata-rata sekitar 20% per tahun selama periode 2020-2024.
Kondisi ini memperlihatkan tingkat kecelakaan kerja masih tinggi di berbagai sektor dan program JKK memberikan perlindungan yang komprehensif kepada pekerja.
“Di sisi lain tren ini menunjukkan bahwa sistem perlindungan sosial ketenagakerjaan semakin termanfaatkan oleh masyarakat pekerja,” kata Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia di Jakarta pada Selasa (30/9/2025).
Dengan begitu BPJS Ketenagakerjaan melakukan sejumlah langkah untuk mendukung promotif dan preventif kecelakaan kerja yang dilakukan perusahaan.
Selain itu memberikan alat pelindung diri, pelatihan ahli K3 umum, peningkatan kompetensi pelatih K3, kampanye keselamatan berkendara, kampanye literasi K3, dan program peningkatan gizi dan imunisasi pekerja.
Sementara itu Guru Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Fatma Lestari mengemukakan peningkatan rata-rata klaim kecelakaan kerja dipengaruhi sejumlah faktor.
Hal-hal yang dimaksud seperti perubahan pola kerja dan industri, pengaruh pandemi Covid-19, digitalisasi sistem klaim, dan kurangnya budaya keselamatan kerja
“Kurangnya budaya keselamatan atau safety culture, rendahnya kepatuhan dan lemahnya pengawasan K3,” ucapnya.
Dengan begitu sejumlah langkah disarankannya guna mengurangi jumlah kecelakaan kerja seperti pemerintah memperkuat regulasi dengan pendekatan berbasis risiko.
Selaiintegrasi data kecelakaan lintas kementerian, dan memberikan insentif kepada perusahaan dengan catatan K3 yang baik.
Fatma Lestari juga mendorong peningkatan program promotif dan preventif, analisis big data kecelakaan untuk sektor berisiko tinggi, serta edukasi pekerja tentang hak dan kewajiban K3.
Begitupula perusahaan melakukan penguatan kebudayaan K3, investasi teknologi, dan pelatihan berkelanjutan dengan metode partisipatif.
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto meminta perbaikan ekosistem K3 di Indonesia kepada Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) dari hulu ke hilir.
Langkah ini diharapkan menjamin penciptaan lingkungan kerja yang sehat di setiap perusahaan.
“Saya kira butuh perhatian serius dari sisi SDM (sumber daya manusia)-nya, bahwa dari sisi perusahaannya masing-masing harus punya komitmen bahwa setiap kesalahan kerja, setiap nyawa itu penting,” tuturnya. (adm)
Sumber: Antara News