Jakarta, isafetymagazine.com – World Safety Organization (WSO) menyampaikan turut berdukacita atas gugurnya jurnalis MetroTV, Sahril Helmi ketika menjalankan tugas jurnalistik pada seminggu yang lalu yakni Ahad (2/2/2025).
Almarhum dinilainya tergolong mengalami kecelakaan kerja sebagai pekerja media. Saat itu dia sedang meliput misi pencarian dua nelayan yang hilang di Perairan Tidore bersama Tim SAR Ternate.
Namun, speedboat yang ditumpangi Sahril Helmi dan 10 orang lainnya mengalami mati mesin di tengah perjalanan dan terjadi ledakan di sana.
“Saya sering mengikuti liputan beliau yang sangat orisinil dilokasi kejadian,” kata Chairman WSO Indonesia, Soehatman Ramli.
Dengan begitu WSO menilai jurnalis sebagai pekerjaan yang mengandung risiko tinggi. Banyak jurnalis telah menjadi korban terutama di daerah konflik.
“Aspek media sudah tercantum dalam lingkup keselamatan sesuai Undang-Undang nomor 1 tahun 1970. Banyak yang tidak paham atau sadar pentingnya peran seorang jurnalis,” ujarnya.
Soehatman Ramli mengungkapkan pihaknya pernah membuat seminar tentang peran media dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Harapannya, pertama agar media mendukung isu-isu K3 melalui media dan kedua agar media menerapkan K3 bagi pekerjanya supaya jurnalis terjamin keselamatannya.
“Semoga Mas Sahril Helmi menjadi pahlawan keselamatan bagi dunia jurnalistik. Terima kasih pengabdiannya,” ucapnya. (adm)