Health

Persoalan Keuangan Bisa Picu Kesehatan Mental di Indonesia

Gangguan kesehatan mental juga berakibat penurunan produktivitas di tempat kerja

Jakarta – Kumparan Hangout dan Zurich Indonesia akan menggelar diskusi bertajuk ‘Sehat Jiwa Raga untuk Raih Financial Freedom’ di Kantor Kumparan pada Sabtu, 24 Agustus 2024, pukul 8.30 sampai 12:00 WIB.

Acara ini menghadirkan Psikolog, Ayoe Sutomo, Agency Business Development PT Zurich Topas Life, Faizal Chandra.

Sementara itu Survei Populix menyebutkan sebanyak 52% orang Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Dari data ini terungkap masalah keuangan menjadi pemicunya sebesar 59%.

Sementara itu Survei Money and Mental Health Policy Institute mengungkapkan sebanyak 72 persen dari 5.500 responden di Inggris mengatakan masalah kesehatan mental memperburuk situasi keuangan mereka.

Orang yang mengalami kesehatan mental juga berisiko 3,5 kali lebih tinggi untuk terlilit utang ketimbang seseorang yang tidak memiliki masalah kesehatan mental.

Gangguan kesehatan mental juga berakibat penurunan produktivitas di tempat kerja dan apabila seseorang mengalami gangguan mental yang berat, maka mereka membutuhkan cuti panjang dari pekerjaan atau bahkan berhenti bekerja yang akan mengurangi pendapatan keluarga.

Kondisi depresi atau kecemasan dapat memicu seseorang kesulitan mengelola keuangan sehari-hari. Mereka kesulitan menyusun prioritas finansial, yang berakibat masalah seperti tagihan dan utang yang menumpuk.

Masalah-masalah lain juga timbul akibat kesehatan mental seperti meningkatkan risiko mengalami financial insecurity atau keadaan saat seseorang merasa cemas terhadap kesehatan finansialnya.

Financial insecurity tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga dapat berdampak pada seluruh keluarga. Konflik terkait uang dapat meningkatkan ketegangan emosional anggota keluarga yang akhirnya berdampak terhadap keharmonisan. (kum/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button