Jakarta, isafetymagazine.com – Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus, Zulfany Safira Nabila, M.Psi mengatakan kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan emosional, psikologis dan sosial individu.
“Jika kesehatan mental terganggu, maka kehidupannya pun sulit untuk seimbang,” katanya.
Kesehatan mental seseorang mulai terganggu jika merasa ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan.
Kemudian, perasaan bersalah yang menghantui, perubahan mood atau suasana hati yang drastis, dan menarik diri dari teman dan lingkungan sosial.
“Saat kelelahan yang signifikan, energi menurun atau mengalami masalah tidur,” ujarnya.
Zulfany Safira Nabila mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental seperti genetik.
Selanjutnya, pengalaman traumatis, stres dan tekanan hidup, isolasi sosial, ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
Beberapa cara bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental.
“Bisa dengan menjaga pola makan, meditasi, olahraga dan menjaga kesehatan fisik, datang ke profesional dan menghindari kebiasaan buruk,” tuturnya.
Selain itu juga memperkuat dukungan sosial, tidur yang cukup, mengembangkan keterampilan, serta mengurangi stres.
“Yang tak kalah penting adalah peran dukungan sosial karena,” ucapnya.
Zulfany Safira Nabila memiliki support system yang kuat dapat memberikan dorongan, harapan, dan rasa pemberdayaan.
“Bahkan dapat membantu mencegah atau mengurangi efek penyakit mental,” ucapnya.
Beberapa ciri sehat mental yakni mampu mengelola stres, menjalin hubungan yang sehat, beradaptasi dengan perubahan kehidupan, serta merasakan, memahami, dan mengatasi emosi. (rri/adm)
