Jakarta, isafetymagazine.com – Vale Indonesia melakukan revitalisasi Puskesmas Bahomotefe yang mengalami degradasi kualitas dari atap bocor, instalasi listrik, dan sanitasi yang tidak memenuhi standar.
“Pada 2022 PT Vale melakukan renovasi menyeluruh yang rampung dalam setahun, mencakup perbaikan gedung, pembangunan pagar, penambahan fasilitas, serta hibah dua unit ambulans,” kata Director and Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia Tbk, Budiawansyah pada Kamis (23/10/2025).
Vale Indonesia juga menguatkan sumber daya manusia (SDM) yakni sebanyak 40 tenaga kesehatan (nakes) memperoleh pelatihan bersama trainer nasional dan dinas kesehatan (dinkes) Morowali.
Jadi, layanan kesehatan ibu-anak, kesehatan lingkungan, dan pelayanan medis umum berjalan dengan standar yang lebih baik.
“Investasi ini tidak boleh hanya menghasilkan nikel, tapi juga kualitas hidup yang lebih baik bagi warga,” ujarnya.
Survei 2024 menyebutkan sebanyak 43,21% pasien menyatakan pelayanan lebih nyaman, sebanyak 19,75% pasien merasakan peningkatan rasa aman, mayoritas warga menghemat biaya, dan waktu untuk berobat.
Dengan begitu Puskesmas Bahomotefe meraih Akreditasi Paripurna sebagai status tertinggi untuk puskesmas di Indonesia.
Sementara itu Vale Indonesia mengemukakan evaluasi dampak menggunakan metode Social Return on Investment (SROI) menunjukkan rasio 1:1,40.
Artinya, setiap satu rupiah investasi menghasilkan manfaat sosial Rp1,40 dan program kesehatan diperluas melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di 13 desa binaan.
Kegiatan ini meliputi senam rutin, pemeriksaan kesehatan, kampanye gizi seimbang, dan edukasi anti-NAPZA di sekolah. Posyandu desa diperkuat dan nakes didampingi untuk meningkatkan kualitas layanan.
Perubahan perilaku hidup bersih dan sehat mulai tampak seperti kebiasaan mencuci tangan, menjaga kebersihan diri, dan pemenuhan gizi keluarga.
“Upaya kesehatan ini berjalan seiring dengan program lingkungan dan pemberdayaan. PT Vale melaksanakan edukasi pengelolaan sampah 3R bagi siswa sekolah dasar, melakukan pemantauan kualitas lingkungan dengan laboratorium independen, serta mengembangkan nursery reklamasi dengan bibit lokal,” ujarnya.
Pada sisi lain Vale Indonesia beroperasi di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) memiliki proyek nikel terintegrasi senilai US$2 miliar.
Hal ini meliputi penambangan di Bahodopi dan Bungku Timur serta pembangunan fasilitas pengolahan berteknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) di Sambalagi.
“Hingga pertengahan 2025, konstruksi mencapai 95 persen dan ditargetkan beroperasi penuh pada akhir tahun,” ujarnya. (adm)
Sumber: Viva News
