Geneva, isafetymagazine.com – World Health Organization (WHO) menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 merek CoronaVac buatan Sinovac Biotech. Hal ini berarti regulator nasional dapat menggunakannya lantaran dinilai aman dan manjur.
Negara-negara kategori miskin juga bisa menggunakannnya dengan Program Covax setelah embargo vaksin Covid-19 dari India.
Panel ahli independen mengemukakan vaksin Sinovac dapat dipakai orang berusia 18 tahun ke atas dengan jarak pemberian dosis kedua dua sampai empat minggu. Vaksin ini memberikan efek perlindungan pada orang tua.
Kelompok penasihat teknis WHO meninjau keputusan sebelumnya setelah kembali melihat data klinis terbaru tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Sinovac. Langkah ini juga sesudah memantau praktik manufaktur perusahaan.
WHO menyebutkan hasil kemanjuran vaksin CoronaVac menunjukkan vaksin ini bisa mencegah penyakit gejala sebesar 51% dan mencegah infeksi Covid-19 parah dan rawat inap sebesar 100%.
Kelompok Penasihat Strategis (SAGE) yang terpisah dari WHO menyebutkan dokumen tinjauan kemanjuran Vaksin CoronaVac sebesar 51%-84% dalam uji klinis Fase III multinegara.
Vaksin CoronaVac juga dapat mencegah Covid-19 pada orang berusia di bawah 60 tahun, tetapi beberapa data kualitas tentang risiko efek samping yang serius masih kurang dipunyainya. Evaluasi efek samping jarang terdeteksi melalui pemantauan keamanan pascaotorisasi.
Sebelumnya, mereka telah melakukan pertemuan untuk membicarakan Vaksin CoronaVac pada 5 Mei 2021. Dari persetujuan WHO yang diberikan atas vaksin ini, sehingga dua vaksin asal China telah direkomendasikannya setelah pemberian pada Vaksin Sinopharm pada 7 Mei lalu.
China juga telah memberikan data uji klinis Vaksin Covid-19 yang diperoduksi ke WHO untuk ditinjaunya. Badan kesehatan dunia ini telah menjadwalkan tindakan tersebut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah menguji Vaksin CoronaVac bagi 120.000 petugas kesehatan di Indonesia pada 12 Mei lalu. Hal ini menunjukan sebesar 94% efektif untuk mencegah penyakit simtomatik.
Sinovac telah memasok 600 juta lebih dosis vaksin di dalam negeri dan luar negeri pada akhir Mei lalu. Dari angka ini sebanyak dan lebihdari 430 juta dosis telah disuntikannya. (ant/adm)