Bekasi, isafetymagazine.com – World Safety Organization (WSO) Indonesia mempertanyakan standar keselamatan yang diterapkan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) saat tur di Pantai Jembatan Panjang, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).
Pasalnya, lima orang peserta tur ini hilang di sana akibat terseret ombak yang diawali tiga orang bermaksud menyelamatkan dua orang Warga Negara Asing (WNA) yang sudah terbawa ombak lebih dulu yakni Ana (24) asal Spanyol dan Jana (24) asal Swiss.
“Jasa wisata dan pendamping seharusnya memberikan safety induction kepada semua peserta potensi bahaya yg ada di lokasi wisata tersebut. D imana boleh berenang dan prngamanannya,” kata Chairman WSO Indonesia, Soehatman Ramli di Bekasi, Jawa Barat (Jabar) pada Ahad (9/7/2023).
Ketiga orang telah berusaha mengevakuasi dua WNA tadi yakni Mandi Indra sebagai pendamping wisata, Bayu sebagai pemimpin perjalanan dari Ciliwung Camp, dan Pendik sebagai agen travel wisata.
“Selama ini kecelakaan sudah berulang terjadi di tempat wisata. Risiko terseret ombak dapat mengancam para mahasiswa yang belum tentu semua bisa berenang dengan baik,” ujarnya.
Padahal, Soehatman Ramli mengutarakan berdasarkan ketentuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) bahwa perusahaan wisata harus menerapkan Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) dalam berwisata.
“Apakah ada petugas keselamatan yg memberikan arahan dan menjaga keselamatan pengunjungnya,” tuturnya.
Sebelumnya, dua WNA rombongan tur Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) hilang di Pantai Jembatan Panjang, Kabupaten Malang lenyap akibat terseret ombak pada Sabtu (8/7/2023) sekitar pukul 8.00 WIB.
Bahkan, tiga orang yang berusaha menolong mereka juga ikut hilang terbawa ombak pantai tersebut
“Ketiga orang ini mencoba untuk melakukan pertolongan, ombak besar datang dan menyeret mereka,” kata Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo pada Sabtu (8/7/2023).
Pantai Jembatan Panjang bersebelahan dengan Pantai Balekambang yang berlokasi di Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Sebanyak 29 mahasiswa ikut tur FK UB terdiri dari 17 WNA dan 12 WNI.
“Mereka (WNA) dari berbagai negara, khususnya dari Eropa seperti Swiss, Prancis, Spanyol, dan beberapa negara lain,” ujarnya.
Para peserta tur datang di lokasi pantai pada Jumat (7/7/2023) sekitar pukul 17.30 WIB yang dijemput oleh tour leader yang dilanjutkam mendirikan 10 tenda.
“Mereka menginap di pantai hingga hari Sabtu ini (8/7) sekitar pukul 8.00 WIB ada delapan orang berenang, tak berselang lama dua di antaranya yang merupakan WNA terseret ombak,” ucapnya. (dtc/adm)