Jakarta, isafetymagazine.com – BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) menyatakan sebanyak 56% kasus kecelakaan kerja di tempat kerja, 33% di lalulintas, dan 9% di luar tempat kerja. Namun, sebanyak 6%-9% korban meninggal dunia di lalulintas.
“Jika dilihat dari sektor kerjanya, pada tahun ini perkebunan masih menjadi penyumbang kasus kecelakaan kerja tertinggi secara nasional. Perlindungan pekerja di sektor ini belum optimal, yakni 20 persen dari total tenaga kerja yang ada,” kata Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia.
Hal ini disampaikannya dalam membuka kegiatan Promotif dan Preventif BPJAMSOSTEK Tahun 2023 yang serentak di 10 wilayah lainnya di Usman Harun Sport Center Jakarta pada Senin (9/10/2023).
Dengan begitu BPJAMSOSTEK bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan International Labour Organization (ILO) melakukan pendampingan dan mengukur secara rinci dampak intervensi program promotif preventif, khususnya di sektor perkebunan.
“Tingginya kasus kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi pekerja dan keluarga yang kehilangan sebagian atau seluruh pendapatannya, sedangkan perusahaan mengalami kerugian akibat berkurangnya produktivitas pekerja,” ujarnya.
BPJAMSOSTEK telah melakukan kampanye promotif dan preventif sebagai komitmen menekan angka kecelakaan kerja yang hingga akhir Agustus tercatat 239 ribu klaim dengan total nominal Rp1,97 triliun.
“BPJS Ketenagakerjaan mendukung dan mendorong pemberi kerja melaksanakan K3 secara berkelanjutan agar menjadi budaya sehingga kasus angka kecelakaan kerja dapat diminimalisir,” ujar Roswita.
BPJAMSOSTEK bekerja sama dengan Korlantas Polri menggelar safety riding dan safety driving bersertifikat di Jakarta bagi 330 peserta yang berasal dari beberapa perusahaan yang telah tertib membayar iuran pekerjanya dan berkomitmen tinggi pada K3.
Di wilayah lain, bantuan promotif preventif diberikan dalam bentuk multivitamin untuk pekerja perempuan, pemberian Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja perkebunan, pelatihan K3 bersertifikat serta penyesuaian lingkungan kerja yang ramah disabilitas.
Jenis kegiatan promotif preventif yang disalurkan ke seluruh Kantor Wilayah BPJAMSOSTEK ditetapkan berdasarkan tingkat kecelakaan kerja di beberapa sektor usaha sesuai dengan karakteristik masing-masing area sejak 2019.
BPJAMSOSTEK melalui 11 Kantor Wilayahnya menyerahkan 31.977 bantuan promotif preventif dalam bentuk bahan pangan bergizi pada 2022. Selain itu pelatihan K3 umum, pelatihan Kader Norma Ketenagakerjaan (KNK) dan penyediaan APD jasa konstruksi dan perkebunan.
“BPJAMSOSTEK akan terus mengevaluasi kegiatan promotif preventif agar semakin berkualitas dan bermanfaat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja,” ujarnya. (ant/adm)