Safety Management

Wagub DKI Sebut Supir TransJakarta Bosan dan Mengantuk

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris, menanggapinya bahwa evaluasi sistem layanan bus ini telah menjadi agenda rutin perusahaan.

Jakarta, isafetymagazine.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengemukakan pekerjaan sebagai supir TransJakarta dinilai tidak mudah dilakukan setiap orang. Hal ini didasari jalur kiri dan jalur kanan dikenakan pembatas jalan.

“Itu juga jadi yang nyupir itu memang bosan dan lebih cepat ngantuk, bosan,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta pada Senin (1/11/2021).

Dengan demikian, seorang pengemudi TransJakarta mengendarai busnya lebih berat dibandingkan mengendarai kendaraan pribadi di jalan umum. Contohnya, sopir TransJakarta perlu memiliki konsentrasi yang tinggi.

“Apalagi mereka yang bertugas di shift yang pertama, dari jam 3 pagi, jam-jamnya ngantuk dan sebagainya,” ucapnya.

Dari berbagai kecelakaan TransJakarta diinginkan oleh Riza untuk mengevaluasi dan mengambil sejumlah langkah kepada manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMD) tersebut.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris, menanggapinya bahwa evaluasi sistem layanan bus ini telah menjadi agenda rutin perusahaan. Kebijakan ini guna memastikan TransJakarta tetap memberikan layanan maksimal kepada pelanggan.

“Kami selaku manajemen tentunya akan lebih memfokuskan perhatian melalui evaluasi serta melakukan pembenahan dari berbagai sisi agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tuturnya.

Sebelumnya, bus TransJakarta mengalami kecelakaan sebanyak dua kali dalam sepekan. Insiden ini diduga terjadi akibat pengemudi mengantuk.

Kecelakaan pertama bus TransJakarta terjadi di Cawang, Jakarta Timur pada Senin (25/10/2021) sekitar pukul 8.45 WIB. Dari hal ini sebanyak 33 awak bus TransJakarta menjadi korban yang terbagi atas dua orang meninggal dunia yakni supir TransJakarta dan satu orang penumpang.

Kecelakaan kedua terjadi di Jalan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Jumat (29/10/2021). Peristiwa ini tidak menimbulkan korban sama sekali.

TransJakarta mengaku penyebab kecelakaan busnya masih dicari sampai sekarang seperti supir mengantuk. Selain itu apakah akibat di luar jam kerja atau akibat kelalaian dari dirinya seperti pengemudi shift pagi, tetapi malam begadang.

“Tiga shift dengan jam kerja delapan jam kerja sehari. Hal ini tentunya sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ucap Betris. (dtc/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button