Joint Exercise dengan Pertamina dan OSCT Indonesia
Isafetynews.com–Salah satu kegiatan PAJ di luar negeri adalah melakukan Joint Exercise dengan organisasi penanggulangan tumpahan minyak dari negara di mana PAJ memiliki basecamp di luar negeri. Pada tanggal 24-25 Februari 2016 lalu, PAJ melaksanakan Joint Exercise bersama Pertamina dan Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia di Teluk Jakarta untuk penanggulangan tumpahan minyak lepas pantai dan di Pantai Anyer untuk penanggulangan tumpahan minyak di perairan pantai.
Dalam kegiatan itu, selain personel dari PAJ, Pertamina dan OSCT Indonesia, juga diikuti oleh sejumlah peninjau antara lain dari Singapore Oil Spill Response Center, Ro-Clean Desmi, Vikoma dan beberapa perusahaan minyak asing. Dalam joint exercise itu, diskenariokan terjadi tumpahan minyak di Teluk Jakarta. Karena informasi mengenai ‘tumpahan minyak’ itu cepat diteruskan ke OSCT Indonesia, maka penanggulangan bisa segera dilakukan dengan menggunakan dua unit kapal dan peralatannya menggunakan oil spill response equipment dari OSCT dan PAJ.
Mengenai kegiatan itu, Yoshimura mengatakan, PAJ sangat concern untuk melakukan kerja sama dengan OSCT Indonesia karena di Indonesia, PAJ hanya menyediakan peralatan (OSRE) tapi tidak mempunyai tim yang selalu siap siaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan, mengingat wilayah laut Indonesia adalah bagian dari rute tanker-tanker Jepang yang mengangkut minyak dari Timur Tengah. Selain melewati Selat Malaka yang sangat padat, rute lain yang biasa ditempuh tanker-tanker Jepang, terutama yang berukuran raksasa, yaitu dari Samudera India berbelok ke kiri, masuk Selat Lombok, Laut Jawa, Selat Karimata, dan Laut Sulawesi kemudian masuk Samudera Pasifik.
“Tanker-tanker kami yang dari dan ke Timur Tengah harus melalui perairan Indonesia. Jika terjadi satu kasus oil spill, misalnya tanker kami bertabrakan atau tenggelam di sini, kami harus bisa segera membantu dalam pengoperasioan peralatan untuk penanggulangannya. Jika itu terjadi, kami mau laut kembali bersih. Itu orientasi kami,” kata Yoshimura, kelahiran Yamaguchi, 8 Juli 1959.
Yoshimura, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Jepang untuk World Petroleum Council, menjelaskan, sebenarnya PAJ tidak melakukan teknis penanggulangan tumpahan minyak, kecuali yang berskala besar, Tier-3. Tapi PAJ harus memastikan setiap basecamp PAJ selalu dalam kondisi baik untuk membantu perusahaan minyak atau pemilik tanker, jika terjadi sesuatu yang bisa mengakibatkan tumpahan minyak.
“Kami lebih banyak membangun dan memelihara kerja sama dengan mitra-mitra kami di luar negeri,” kata Yoshimura.
Secara teknis, Ryoma Tashiro dari Departmen Oil Spill Response & Industry Support menjelaskan, jika terjadi satu kasus yang mengakibatkan tumpahan minyak, tim dari basecamp PAJ akan menghubungi pusat penanggulangan tumpahan minyak setempat atau yang terdekat dengan lokasi.
“Jadi kerja sama dengan Pertamina dan OSCT Indonesia sangat penting bagi kami dan seharusnya terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Kersa sama dengan local team juga perlu untuk saling berbagi pengalaman,” kata Tashiro.
Yoshimura mengemukakan, Pemerintah Jepang memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap penanggulangan tumpahan minyak. Ketika ditanya, berapa besar anggaran yang diberikan Pemerintah Jepang untuk PAJ? Yoshimura hanya tertawa.
“Kalau untuk anggaran, kami mendapat dukungan budget yang cukup dari Pemerintah Jepang. Kami tidak perlu khawatir tentang itu.”
Secara umum, Yodi Satya sebagai Operations Manager OSCT Indonesia menjelaskan, OSCT Indonesia sangat mendukung program latihan bersama dengan PAJ dan Pertamina itu, karena diperlukan untuk meningkatkan kesiapan tim nasional Indonesia, apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk menanggulangi tumpahan minyak berskala Tier-3. Maka dengan latihan bersama secara rutin, tim nasional bisa bekerjasama dengan baik dengan tim internasional seperti dari PAJ.
“OSCT Indonesia sangat mengapresiasi PAJ untuk bisa mengadakan latihan bersama secara rutin dengan Pertamina, juga untuk kerja sama meningkatkan kesiapan tim dalam penanggulangan tumpahan minyak Tier-1, Tier-2 dan Tier-3, dimana OSCT Indonesia aktif berperan melindungi banyak lokasi dari tumpahan minyak Tier-1 dan Tier-2. Sementara PAJ mempunyai pengalaman dan peran penting memberikan bantuan internasional tambahan dalam penanganan tumpahan minyak Tier-3”, kata Yodi. (yus)