Jakarta, isafetymagazine.com – Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB) Innovation and Research Center (IIRC) meminta penerapan environmental, social, and governance (ESG) tidak hanya sekedar wacana.
Namun, ini mesti dijalankan organisasi sebagai bagian dari strategi, proses, dan budaya.
Suatu organisasi melakukan praktik ESG didahului dengan awareness, implementasi, dan diakhiri dengan ESG reporting.
Langkah ini diharapkan bisa mengadopsi prinsip keberlanjutan secara menyeluruh dan berdampak.
IIRC sebagai institusi pendidikan dan pengembangan profesional yang berfokus terhadap isu keberlanjutan adalah mitra pelaksana dalam ESG Training for Impact-Building Sustainable Banking with Purpose and Performance bersama Bank Sinarmas.
“Kami ingin membantu sebuah organisasi menjadikan ESG sebagai kekuatan internal, bukan sekadar karena kewajiban. Kami hadir untuk membuat ESG relevan, terukur dan berdampak pada praktik nyata,” kata Direktur Business Development IIRC, Tina Melinda.
“Bekerja sama dengan para ahli di bidang ESG menjadikan program-program kami menjadi lebih strategis.”
IIRC mempersiapkan berbagai program intensif mencakup tahap awareness, implementasi, dan ESG reporting.
Program insentif ini menggunakan konsep kolaboratif dengan para ahli, lembaga pendidikan, dan kalangan profesional bidang ESG.
:Guna memastikan organisasi bisa mengadopsi prinsip keberlanjutan secara menyeluruh dan berdampak,” ucapnya.
Tina Melinda meneruskan pelatihan ini dilakukan dengan pendekatan berbasis studi kasus dan praktik nyata.
Peserta diajak memahami bagaimana ESG dapat terintegrasi dalam strategi bisnis jangka panjang, menghubungkan antara purpose (tujuan), dan performance (kinerja).
“Berapa sesi yang menjadi sorotan yakni Banking on a Warming Planet, sebuah dialog kelompok tentang dampak perubahan iklim terhadap sektor keuangan, serta Sustainability in Banking yakni studi kasus tentang penyelarasan profit, people, dan planet,” ucapnya.
Kemudian, Operationalizing Climate Risk yakni, transformasi kesadaran iklim menjadi aksi nyata dalam pengambilan keputusan operasional.
Selanjutnya, ESG in Action sebagai sebuah studi implementatif tentang bagaimana ESG dapat ditanamkan dalam pola pikir, perilaku, dan sistem kerja organisasi.
ESG bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi tentang nilai strategis jangka panjang.
Pelatihan ini diharapkan mendorong ESG menjadi bagian dari Deoxyribonucleic Acid (DNA) Bank Sinarmas.
Pelatihan ini diinginkan memantapkan langkah strategis perusahaan untuk menjadi institusi keuangan yang berdaya saing tinggi.
Selain itu berkontribusi positif terhadap lingkungan dan transformasi berkelanjutan pada sektor perbankan. (adm)
Sumber: Media Indonesia Online