Kota Nusantara, isafetymagazine.com – Adhi Karya memperhatikan kesehatan pekerja konstruksi yang beraktivitas di Ibu Kota Nusantara (IKN) terutama saat pekerjanya sakit. Sebanyak 560 orang yang dimiliki Adhi Karya yang fokus bekerja di Site Rumah Tapak Jabatan Meter (RTJM) IKN.
“Setiap hari saya mengontrol kesehatan mereka dan setiap hari pula selalu ada ada yang sakit, jadi kami bawa ke klinik untuk berobat,” kata Seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Site RTJM IKN di Kota Nusantara, M. Anang Iswanto pada Kamis (6/6/2024).
M. Anang Iswanto juga bertanggung jawab memastikan kebutuhan pekerja terlayani, yakni layanan kesehatan dan kebutuhan air mandi lantaran air mandi di kawasan ini masih disuplai dari luar menggunakan tandon diangkut mobil.
Saat kali pertama dia bertugas di sana terjadi sejumlah pekerja yang tidak bekerja selama beberapa hari. Penyebabnya, diketahui setelah dia berkunjung ke Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) yakni demam tinggi.
“Lantas saya tanya, mengapa tidak ke klinik. Rata-rata mereka menjawab tidak punya uang untuk berobat. Ternyata mereka tidak mengetahui bahwa kesehatan mereka sudah dijamin, mungkin mandor tidak sosialisasi tentang jaminan kesehatan untuk pekerja,” ujarnya.
M. Anang Iswanto mengungkapkan jaminan kesehatan diperoleh pekerja berupa layanan klinik termasuk menelepon ambulans yang diketahui satu orang dengan kondisi parah dan harus diangkut menggunakan ambulans.
“Alhamdulillah, beberapa hari kemudian mereka sembuh dan bekerja lagi. Sebelumnya sangat parah, setiap menelan makanan sedikit saja, muntah. Kata dokter, kena tipes. Mungkin mereka makan tidak teratur,” tuturnya.
Dari sebanyak 560 pekerja, ujar M. Anang Iswanto, setiap hari selalu terjadi satu pekerja sakit seperti batuk, pilek, dan demam. Dari jumlah ini pernah sebanyak 11 orang dalam sehari yang demam tinggi biasanya hanya terjadi dua sampai tiga pekerja saja.
Sebanyak 560 pekerja tersebut tinggal di empat menara Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) dari total 22 menara di IKN yang rata-rata terdapat empat lantai.
Jumlah 560 orang ini tinggal di HPK bercampur dengan pekerja dari kontraktor lain dengan berbagai proyek yang tersebar di IKN.
“Kalau pekerja yang saya tangani sekarang tersebar di empat menara HPK, yakni di HPK 13 Mahoni, HPK 12 Loa, HPK 10 Jati, dan HPK 9 Iris. Mereka ada yang tinggal di lantai 1, 2, 3, dan lantai 4, jadi saya harus keliling,” tuturnya. (ant/adm)