Jakarta, isafetymagazine.com – Danantara harus dikelola sesuai standar Environmental, Social, and Governance (ESG) agar menarik bagi investasi asing.
Selain itu perlu dijamin dengan regulasi yang transparan, stabilitas kebijakan, dan kepastian hukum dalam berinvestasi pada lembaga tersebut.
“Tanpa fondasi ini, investor global akan ragu menanamkan modalnya (di Danantara),” kata Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman.
Pemberian insentif fiskal yang kompetitif dan perlindungan terhadap investasi juga krusial agar Danantara mampu bersaing dengan lembaga pengelola dana investasi dan kekayaan negara atau sovereign wealth fund lain di kawasan.
“Jika sistem pengamanan investasi lemah, Danantara hanya akan menjadi entitas administratif tanpa daya tarik strategis bagi investor global,” ujarnya.
M. Rizal Taufikurahman mengemukakan jika Danantara mampu menunjukkan komitmennya dalam menarik investasi, memperkuat efisiensi operasional Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selain itu mendorong profitabilitas, maka kepercayaan investor akan meningkat dan pelaku pasar akan merespons positif.
Namun, jika pengelolaan Danantara hanya memperpanjang birokrasi terkait investasi tanpa nilai tambah ekonomi yang konkret, para pelaku pasar justru akan meragukan efektivitas lembaga tersebut.
Jadi, berdampak terhadap penurunan valuasi aset BUMN dan pertumbuhan investasi menjadi stagnan.
“Tentunya hal ini akan berdampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi yang rendah,” tuturnya. (ant/adm)