Safety Management

Ahli Manajemen K3 Dituntut Kurangi Kecelakaan Kerja

Pelaksanaan SMK3 belum berhasil di perusahaan-perusahaan.

Jakarta, isafetymagazine.com – Angka kecelakaan kerja di Indonesia terbilang masih tinggi. Buktinya, sebanyak 2.552 kecelakaan kerja terjadi di Indonesia setiap tahun.

“Tujuh orang meninggal akibat kecelakaan kerja terjadi setiap hari atau setiap empat jam sekali,” kata Chairman WSO Indonesia, Soehatman Ramli.

Hal ini disampaikannya dalam ‘2nd Malang Occupational Safety and Health Annual Summit (MOSHAS) bertajuk Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul dan Berbudaya K3 pada Sektor Kesehatan’ pada Sabtu (27/2/2021).

Dengan demikian implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sangat penting di perusahaan-perusahaan. Walaupun, ini telah meningkat setiap tahun.

Pencapaian zero accident (nirkecelakaan) juga menanjak pada waktu yang sama. Kondisi tadi membingungkan pencapaian kenaikan SMK3 dan zero accident belum berkorelasi dengan penurunan kecelakaan kerja.

“Di sini peran ahli manajemen K3 untuk mengurangi kecelakaan kerja,” ujarnya.

Hatman, begitu dia akrab dipanggil, menilai kondisi ini terjadi akibat pelaksanaan SMK3 belum berhasil di perusahaan-perusahaan. Sebab, kesuksesan penerapan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti keberadaan ahli manajemen K3.

“Padahal, tantangan global semakin besar antara lain dampak pandemi Covid-19 yang berkaitan dengan revolusi industri dan keberlanjutan bisnis,” ujarnya.

Tantangan global yang dihadapi semua tenaga profesional termasuk ahli manajemen K3 termuat dalam buku berjudul ‘MegaShift 2021’. Buku ini menyebutkan tiga perubahan yang terjadi di dunia yaitu Mega (global), Makro (perusahana atau nasional), dan mikro (manusia).

“Dari sisi makro akan banyak hygiene industry, mamusia akan dituntuT hidup secara hygiene dan banya orang gak mau jalan-jalan,” tuturnya.

Dari sisi mikro akan terjadi perubahan gaya hidup seperti setiap orang hanya ingin keselamatan hidup. Perusahaan-perusahaan yang tidak menerapkan K3 tidak akan dimasuki orang untik bekerja.

Hal lainnya penerapan bekerja di rumah mendorong kecelakaan kerja juga bisa terjadi tempat tersebut. Jadi, perlindungan perlu diberikan perusahaan-perusahaan bagi karyawannya di sana.

“Masa depan kehidupan akan mengedepankan helath and environment yang sebelumnya nomor sembilan dari 12 dalam ‘MegaTrend’ yang ditulis oleh Copenhagen iInstitute for Future, “ ucap Hatman. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button