Safety Management

Alasan Seorang Terpapar Covid-19, Meski Sudah Divaksin

Selama ini pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sangat tergantung kejujuran warga

Banjarmasin, isafetymagazine.com – Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Syamsul Arifin, menyebutkan tiga kemungkinan penyebab seseorang tetap terpapar Covid-19, meskipun dia sudah divaksinasi tersebut.

Pertama, kemungkinan orang yang divaksin Covid-19 sudah positif ini sebelumnya yang berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Apalagi, virus yang divaksin sudah mati, sehingga kemungkinan kecil vaksin ini yang melakukan infeksi.

Kedua, kemungkinan antibodi yang terkandung dalam vaksin Covid-19 belum terbentuk dalam tubuh.

Zat ini akan terbentuk dalam tubuh setelah vaksin Covid-19 dosis kedua masuk ke badan pada minggu keempat

Ketiga, kemungkinan efikasi vaksin Covid-19 hanya sebesar 65%, sehingga empat minggu setelah vaksinasi ini masih bisa mengalami kegagalan yaitu sekitar 35%.

“Jika kontak dengan OTG dan terkonfirmasi tanpa protokol kesehatan tetap kemungkinan dapat tertular,” katanya pada Minggu (14/3/2021).

Dengan demikian, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat ULM meminta pelaksanaan vaksinasi Covid-19 didahului dengan pemeriksaan Covid-19.

Langkah ini dapat dilakukan dengan menggunakan tes cepat antigen.

“Kita tidak bisa memastikan apakah di saat itu orang yang divaksin bebas Covid-19 atau tidak,” ucapnya.

Selama ini pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sangat tergantung kejujuran warga memberikan informasi kesehatan dirinya kepada petugas skrining.

Kondisi ini merupakan kontra indikasi mutlak pemberian vaksin Covid-19 seperti penyakit autoimun.

Penerima vaksin Covid-19 yang dia terpapar ini tidak akan merasakan efek samping apapun atas suntikan ini.

Apabila seorang warga terkonfirmasi Covid-19 lolos skrining, maka vaksinasi ini tetap membiarkan penyebaran Covid-19.

Hal ini berlangsung saat pelaksanaan vaksinasi kepada orang-orang yang akan divaksinasi dan petugas yang memberikannya.

Apalagi, pertugas tidak menerapkan protokol kesehatan seperti pemakaian alat pelindung diri (APD) yang baik dan benar.

Padahal, pemerintah sedang berusaha mencapai target kekebalan kelompok yang akan dicapai sekitar 2,6 tahun.

Angka ini dihitung dari 400.000 suntikan yang dicanangkan Menkes per hari untuk 70% dari jumlah penduduk Indonesia pada 2020 sebanyak 271.349.889 jiwa. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button