Jakarta, isafetymagazine.com – Riset International Labour Organization (ILO) berjudul ‘Merevolusi Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Peran AI dan Digitalisasi di Tempat Kerja’ menyebutkan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) mentransformasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja seluruh dunia.
Ketua Tim Kebijakan ILO, Manal Azzi menilai hasil riset itu menggarisbawahi keperluan kebijakan proaktif mengatasi berbagai resiko baru.
“Digitalisasi menawarkan kesempatan besar untuk meningkatkan kesepakatan di tempat kerja. Robot dapat menggantikan manusia dalam pekerjaan tiga dimensi yang berbahaya, dan kotor,” katanya pada Kamis (24/4/2025).
“Otomatisasi dapat mengurangi tugas yang berulang seperti lini produksi pabrik atau dalam pekerjaan administratif sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan yang lebih menantang.”
Laporan ini mengungkapkan manfaat sistem bertenaga AI dapat meningkatkan pemantauan keselamatan kerja, merampingkan tugas dan operasi, meringankan beban kerja dan mendorong inovasi.
Namun, kebijakan ini perlu dilakukan dengan teknologi secara aman dan adil, karena berpotensi beresiko baru, seperti robot yang mengerjakan tugas-tugas berbahaya dapat memunculkan bahaya baru bagi para pekerja yang merawat, membenahi dan bekerja dengan mesin-mesin tersebut.
Perilaku robot yang tidak terprediksi seperti kegagalan sistem dan ancaman siber dapat membahayakan keselamatan para pekerja. Pengunaan AI dan otomatisasi secara berlebihan dapat mengurangi pengawasan manusia yang akan meningkatkan resiko K3.
Apalagi, beban kerja yang digerakkan oleh algoritma dan terus menerus terhubung dapat berkontribusi pada stres, kelelahan, dan kesehatan mental.
Jadi, ILO mengajak semua pemangku kepentingan agar mewujudkan kebijakan di skala global, regional dan nasional yang lebih kuat. Langkah ini menyediakan pondasi untuk menjamin pemenuhan hak-hak terhadap tempat kerja yang aman dan sehat pada era digital. (adm)