Bekasi, isafetymagazine.com – Chief of Operations M-Fire Technologies USA dan Los Angeles Fire Chief USA, Silvio Lanzas mengungkapkan sejumlah tantangan dihadapi dari penggunaan kendaraan listrik di suatu negara.
Salahsatu hal yang dimaksud seperti kebakaran akibat berbagai faktor seperti mechanical charging, banjir, aging (using), dan over charge atau over hit.
“Kebakaran mobil itu sulit dijangkau untuk pemadaman, karena ini terletak di dalam kompartemen mobil,” katanya.
Hal ini disampaikannya dalam ‘International Safety Lecture : Challenges, Trend, and Lesson Learned Regarding Lithium Ion Battery Fires in USA’ yang digelar WSO Indonesia bekerjasama dengan Forum Mahasiswa K3 Nasional di Grand Kamala Lagoon, Bekasi, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (13/1/2023).
Letak baterai pada kendaraan listrik yang sulit dijangkau pemadam kebakaran (damkar) juga diungkapkan President of M-Fire Technologies, United States of America (USA), Randall Hart.
Dari hal ini produsen mobil diharapkan sebelum mendesain kendaraannya berdiskusi dengan produsen baterai tentang di mana posisi pemasangan baterai yang tepat.
“Ini supaya bisa memudahkan saat mobil mengalami kebakaran,” ucapnya.
Kebakaran kendaraan listrik bisa berujung ledakan, sehingga peristiwa ini mesti segera dipadamkan oleh tim damkar yang dilakukan dengan pendinginan.
“Pemadaman api hanya bisa dengan satu cara yakni menggunakan bahan kimia untuk pendinginan mencapai di bawah 600 derajat Celsius. Biasanya kebakaran bisa mencapai 800 sampai 1.200 derajat Celcius,” tuturnya.
Kendaraan listrik juga bisa meledak akibat terendam air hujan yang pernah terjadi di Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan (Jaksel). Kendaraan yang dimaksud bermerek Tesla. (adm)