Safety Management

Berikut Perkembangan Balai K3 Kemnaker

Isu keselamatan dan kesehatan kerja termasuk salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 tahun 2022.

Jakarta, isafetymagazine.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan revitalisasi Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Balai K3) harus segera dilakukan sekarang. Pasalnya, ini memberikan perlindungan K3 bagi pekerja.

“Pengawas ketenagakerjaan memiliki tantangan lebih ke depannya, mengingat standardisasi pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dalam implementasinya ke depan terus mengalami modernisasi dan cakupan perusahaan dan pekerja yang diuji pun akan banyak,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker Anwar Sanusi.

Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi teknis bagi pegawai pengawas ketenagakerjaan di Balai K3 Medan, Sumatra Utara melalui siaran pers pada Kamis (9/12/2021).

Kemnaker terus berupaya melakukan revitalisasi pada Balai K3 seperti revitalisasi Balai K3 secara komprehensif dan revitalisasi peralatan uji K3 dalam Revitalisasi Pengembangan Laboratorium keselamatan kerja.

Anwar mengemukakan revitalisasi Balai K3 mendukung penerapan K3 sangat penting dikaji lebih jauh, terutama kesiapan perangkat pendukung dari sisi sumber daya manusia dan sarana dan prasarana, serta peralatan.

Revitalisasi Balai K3 diharapkan terjadi percepatan promosi K3 secara meluas dan komprehensif.

“Dengan semakin meluas dan berkembangnya promosi K3, penanganan berbagai risiko K3 yang dapat berdampak pada pekerja dalam pelaksanaan proses produksi di tempat kerja dapat ditingkatkan sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,” ujarnya.

Isu K3 termasuk salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 tahun 2022. Hal itu adalah adaptive and inclusive labour protection in the changing world of work (pelindungan tenaga kerja yang adaptif dan inklusif dalam merespon dunia kerja yang terus berubah).

“Isu ini akan membahas lebih lanjut suatu langkah pelindungan bagi para pekerja digital dan sistem pengawasan efektif dengan pemanfaatan teknologi yang disebabkan perubahan dunia kerja,” tuturnya.

Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Haiyani Rumondang, menambahkan saat ini jajarannya terus melakukan pembenahan dalam merevitalisasi Balai K3.

Kebijakan ini supaya masuk Sinkronisasi Program Prioritas Nasional guna memaksimalkan peran Balai K3 dari sisi sarana dan prasarana dan sisi Sumber Daya Manusia (SDM).

Staf khusus Menaker, M. Reza Hafiz Akbar, mengemukakan Balai K3 hanya dimiliki oleh Kemnaker, sehingga ini harus menjadi program unggulan.

“Saya melihat potensi di Balai K3 ini sangat besar, maka dari itu, coba untuk memulai pendekatan melalui skema G to G dengan negara lain, baik dari sisi pengembangan sarana dan prasarana maupun dari sisi kurikulum yang menyesuaikan standar Internasional,” ucapnya. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button