Mempawah, isafetymagazine.com – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) meminta Borneo Alumina Indonesia (BAI) menghentikan pengerjaan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
“Dievaluasi dan diinvestigasi dulu yang dilakukan oleh pihak luar, bisa dari kepolisian atau kami dari pengawas ketenagakerjaan. Jadi kami minta harus ada investigasi, apa penyebab kejadian ini,” kata Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Provinsi Kalbar, Eko Andriyatno pada Rabu (14/8/2024).
Disnaker Provinsi Kalbar telah berupaya menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Langkah ini dilakukan dengan mengingatkan perusahaan-perusahaan memperhatikannya, tapi kecelakaan kerja tetap terjadi di BAI akibat human error atau manusianya.
“Setiap melakukan kegiatan paling tidak awalnya melakukan safety induction, tetapi mereka sudah berupaya juga dari pihak perusahaan, setiap melakukan pekerjaan mereka briefing terlebih dahulu,” ujarnya.
Sebelumnya, seorang pekerja mengalami kematian akibat kecelakaan kerja di lokasi pembangunan SGAR BAI di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah, pada Senin (12/8/2024).
Pekerja laki-laki ini bernama Kon Ji Fam warga Desa Karimunting Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, itu dilindas alat berat excavator.
Kasat Reskrim Polres Mempawah, Iptu Fadhila Nugrah Sakti, mengatakan pada pukul 13.20 WIB korban sempat dievakuasi terlebih dahulu ke Klinik BAI.
“Korban mengalami luka robek di perut kiri dan kanan. Kemudian luka robek femur kiri dan kaki kiri,” ujarnya.
·
Kemudian, korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Roebini Mempawah pada pukul 13.40 WIB.
Selanjutnya, korban tiba di RSUD dr. Roebini Mempawah pada pukul 13.55 WIB, sehingga dilakukan tindakan medis.
“Setelah dilakukan tindakan medis pukul 14.25 WIB korban dinyatakan meninggal dunia,” tuturnya. (kum/adm)