Surakarta, isafetymagazine.com — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar pelantikan perdana Pengurus Keluarga Alumni Sekolah Vokasi (KA SV UNS) masa bakti 2025–2029 di Ballroom Indraprasta, Lantai 2, UNS INN Surakarta, kawasan Kampus Jebres.
Pengurus ini diharapkan memperkuat komitmen dan jembatan antara dunia akademik dan dunia kerja.
Hal lainnya diinginkan menjadi tonggak sejarah penting bagi penguatan kontribusi alumni dalam membangun pendidikan vokasi yang lebih relevan dan adaptif terhadap zaman.
Ketua KA SV UNS terpilih, Edi Priyanto, yang merupakan alumnus D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja serta penerima Anugerah Alumni Berprestasi UNS tahun 2023 dilantik bersama empat pengurus harian, empat penasehat, dan 35 pengurus bidang.
Dia menegaskan alumni bukan hanya bagian dari sejarah institusi, tapi aktor perubahan yang memiliki tanggung jawab moral terhadap almamater dan masyarakat.
“Keluarga Alumni Vokasi harus menjadi rumah kolaborasi lintas generasi yang inklusif dan produktif. Kita tidak hadir hanya untuk bernostalgia, tapi untuk bergerak bersama, menyala, dan membawa dampak nyata,” katanya.
Pelantikan perdana Pengurus Keluarga Alumni Sekolah Vokasi (KA SV UNS) masa bakti 2025–2029 dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof. Ir. Dody Ariawan, S.T., M.T., Ph.D.
Dia menyampaikan alumni memiliki peran strategis sebagai brand ambassador sekaligus katalisator antara kampus dan kebutuhan industri.
Selain itu menilai tracer study dan tracer riset dianggap penting sebagai instrumen vital pengembangan institusi.
Kampus sangat membutuhkan dukungan alumni dalam menjangkau lulusan dan mendeteksi posisi mereka di dunia kerja.
“Ini bukan hanya soal data, tetapi tentang bagaimana kita menjawab tantangan masa depan,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M., Wakil Ketua Umum IKA UNS Pusat yang secara resmi melantik pengurus KA SV UNS.
Hadir pula Drs. Bambang Dwi Wahyudi, CMPM, Wakil Ketua Umum IKA UNS, yang mengapresiasi kekompakan dan semangat kolaboratif para alumni Sekolah Vokasi.
“Sekolah Vokasi memiliki jumlah alumni terbanyak di UNS, karena mewadahi 37 program studi. Ini adalah potensi besar yang harus dikelola dengan semangat kolektif dan visi kebermanfaatan,” ucap Bambang Dwi Wahyudi.
Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi, Prof. Dr. Eng. Ir. Herman Saputro, M.Pd., M.T., mengemukakan keberadaan organisasi alumni bukan hanya pelengkap.
Namun, ini juga sebagai kekuatan transformasi pendidikan.
Dia juga memintakan kepengurusan ini dapat menjadi jembatan antara kampus dan dunia kerja.
Selain itu menguatkan Teaching Factory, pembaruan kurikulum, dan pengembangan kompetensi mahasiswa.
Sementara itu Edi Priyanto memperkenalkan sebuah inisiatif kolaboratif bertajuk ALUMNIVERSE (Alumni Vokasi Bersatu, Berkarya, Berdaya).
“Inisiatifnya bukan sekadar program kerja, melainkan sebuah ekosistem gerakan alumni yang dirancang untuk menghadirkan dampak langsung kepada mahasiswa, kampus, dan masyarakat,” ujarnya.
Dalam ALUMNIVERSE, terdapat enam pilar utama yang menjadi penggeraknya.
Pertama, MENTORSIAP sebagai sebuah program pendampingan alumni untuk mahasiswa.
Di sini, alumni yang telah berpengalaman menjadi mentor bagi adik tingkat mereka, berbagi wawasan praktis, membentuk pola pikir vokasional, dan membekali mereka dengan keterampilan lunak yang dibutuhkan di dunia kerja modern.
Kedua, Jaringan Alumni dan Industri Vokasi Sinergis (JARI VOKASI), menyediakan konektivitas yang lebih kuat antara alumni dan dunia industri.
Dengan program ini, alumni berperan sebagai penghubung dalam membuka akses magang, peluang kerja, serta kolaborasi riset dan pelatihan.
Hal ini menjadikan dunia kerja lebih dekat dan terjangkau oleh lulusan vokasi.
Ketiga, semangat kebersamaan dan gotong royong dijalankan melalui Gerakan Alumni Peduli dan Berdaya (GAPURA).
Kegiatan ini sebagak gerakan alumni yang secara sukarela memberikan beasiswa, alat praktik pembelajaran.
Keempat, mendukung berbagai kegiatan kemahasiswaan. GAPURA menjadi ruang kontribusi nyata alumni bagi keberlangsungan pendidikan di kampus.
Kelima, untuk menjamin relevansi kurikulum, diluncurkan pula TRACER AKTIF, sebuah sistem tracer study berbasis data alumni di dunia kerja.
Hal ini menjadi pijakan untuk evaluasi dan penyempurnaan kurikulum.
Dengan pendekatan ini, pendidikan vokasi akan terus terhubung dengan dinamika dan kebutuhan industri yang terus berkembang.
Untuk mendorong kolaborasi lintas generasi, program BERKARYA BERSAMA mewadahi alumni dan mahasiswa dalam proyek sosial, kewirausahaan, dan inovasi berbasis Project-Based Learning.
Program ini tidak hanya melatih mahasiswa dari segi akademik.
Namun, ini juga membentuk mereka menjadi insan pembelajar dan pencipta solusi di tengah masyarakat.
Keenam, semangat dan kisah alumni akan dikemas dalam Kanal Alumni Inspiratif (KANALIN), yaitu media digital berbasis video, podcast, dan artikel yang menyajikan perjalanan hidup.
Selain itu pencapaian dan perjuangan alumni sebagai sumber inspirasi publik dan generasi muda.
Melalui keenam pilar tersebut, ALUMNIVERSE diharapkan menjadi ruang hidup yang memperkuat relasi emosional dan fungsional antara alumni, mahasiswa, dan kampus.
Hal ini tidak sekadar program kerja, ia merupakan gerakan kolektif alumni vokasi UNS.
Berikutnya, bisa menjawab tantangan zaman dan membentuk masa depan pendidikan vokasi Indonesia yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global.
Pelantikan ini tidak hanya menjadi momen seremonial. Namun juga ajang penguatan jejaring, silaturahmi, dan kolaborasi lintas generasi.
Dengan semangat kebersamaan yang kental, keluarga alumni vokasi UNS siap menyalakan obor perubahan dari kampus untuk Indonesia. (adm)
