Produk

GeNose Deteksi Covid-19 Hanya Tiga Menit

BIN dan Kemenristek/BRIN diharapkan mendistribusikan GeNose C19 secara tepat sasaran seperti bandara, stasiun kereta, rumah sakit, dan BNPB.

Yogyakarta, isafetymagazine.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan izin edar GeNose bernomor Kemenkes RI AKD 20401022883 pada Kamis (24/12/2020). Alat ini diciptakan oleh tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM).

GeNose bisa mendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas yang tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. Tes ini hanya membutuhkan tiga menit dengan hasilnya dapat diketahui sekitar dua menit.

Dengan demikian, satu jam dapat mengetes bagi 20 orang dengan waktu efektif bekerja selama enam jam. Biaya yang dikenakan hanya sekitar Rp15.000-Rp25.000.

“Alat ini diharapkan dapat melakukan 120 tes per alat atau 12.000 orang sehari,” kata Ketua Tim Pengembang GeNose, Kuwat Triyana di Yogyakarta pada Sabtu (26/12/2020).

Badan Intelejen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN akan mendanai produksi 100 unit GeNose C19 pada batch pertama. Kedua instansi ini menargetkan produksi 10.000 unit pada Februari 2021, sehingga bisa melakukan tes Covid-19 bagi 1,2 juta orang per hari.

Lima industri konsorsium berkomitmen mendukung produksi GeNose C19 yakni Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik) dan Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor).

Kemudian, Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan Swayasa Prakarsa (assembly, perijinan, standar, QC/QA, bisnis).

BIN dan Kemenristek/BRIN diharapkan mendistribusikan GeNose C19 secara tepat sasaran seperti bandara, stasiun kereta, rumah sakit, dan BNPB. Jadi, ini bisa membidik orang-orang terinfeksi COVID-19 tanpa gejala (OTG).

“Tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi,” ujarnya.

Kuwat memberikan apresiasi kepada semua pihak yang membantu pengembangan GeNose C19. Mereka adalah Kemensesneg, BIN, Kemenristek/BRIN/LPDP, Kemendikbud, Kemenhub, Kemenkes, KemenPUPR, Kemenlu, TNI AD, dan Polri.

Selain itu delapan rumah sakit mitra uji diagnostik (RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito Yogyakarta, RS Bhayangkara Tk III Polda DI Yogyakarta, dan RSLKC Bambanglipuro Bantul.

Berikutnya, RST Dr. Soedjono Magelang, RS Bhayangkara Tk I Raden Said Soekanto Jakarta, RS Akademik UGM, dan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang), dan tim review uji klinis Kemkes

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna menambahkan penciptaan GeNose sebagai kontribusi UGM menangani pandemi Covid-19. Selain itu mendukung penerapan protokol kesehatan.

“Ini kerja bagus sekaligus perwujudan UGM Science Techno Park sebagai jembatan antara universitas dan industri serta tempat riset para dosen dan mahasiswa,” tukasnya. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button