APD Alat Pelindung DiriProdukSafety Management

Lawan APD Palsu, 3M Kampanyekan ‘3M Safe Guard’

Lawan APD Palsu, 3M Kampanyekan ‘3M Safe Guard’

ISAFETYNEWS.COM, JAKARTA– Maraknya peredaran Alat Pelindung Diri (APD) palsu di Indonesia, berisiko mengurangi kualitas standarisasi produk. Produk APD yang memiliki kualitas rendah atau bahkan sama sekali tidak mengantongi sertifikasi, sudah pasti akan berdampak pada peningkatan risiko keselamatan dan kesehatan pekerja sebagai pihak yang menggunakan APD palsu.
Fenomena maraknya peredaran dan penggunaan APD palsu ini mengundang keprihatinan PT 3M Indonesia, produsen aneka produk kebutuhan manusia termasuk APD. Keprihatinan ini diwujudkannya dalam bentuk kampanye 3M Safe Guard Anti Counterfeit, sebagai salah satu solusi untuk mengatasi dan mencegah makin meluasnya peredaran dan penggunaan APD palsu dan APD yang tidak sesuai standar di Indonesia.
Menurut Audist Subekti, Direktur Infrastruktur Bisnis, Konstruksi, Energi, dan Hubungan Pemerintah PT 3M Indonesia, kampanye3M Safe Guard Anti Counterfeit merupakan bagian dari upaya PT 3M Indonesia untuk mengajak seluruh pihak baik perusahaan maupun karyawan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, sekaligus meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja melalui jaminan kualitas APD.
Kampanye ini juga merupakan bentuk komitmen 3M dalam melakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman karyawan akan pentingnya menggunakan APD yang tersertifikasi. “Di 3M kami sangat peduli akan kesehatan dan keselamatan kerja masyarakat Indonesia. Kami berkomitmen untuk turut serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman melalui produk-produk di 3M yang terstandarisasi,” kata Audist dalam acara diskusi bersama media di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Menjawab pertanyaan isafetynews.com, Audist menjelaskan bahwa gagasan melakukan gerakan kampanye 3M Safe Guard Anti Counterfeit 3M ini dipicu oleh kasus pemalsuan yang menimpa salah satu produk APD 3M, yaitu N95 Respirator. APD berupa masker pelindung saluran pernafasan produksi 3M ini dipalsukan oleh tiga pabrik di Cina dan diedarkan secara luas di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
N95 Respirator produksi 3M yang dipalsukan itu adalah N95 Respirator 8210, yaitu masker pelindung saluran pernafasan model mangkuk. Ada tiga varian 3M N95 Respirator. Selain 8210 yang memiliki model mangkuk, ada pula varian VFlex (model lipat horizontal) dan teranyar varian 9010 (model lipat vertikal).
“Bertolak dari maraknya produk N95 Respirator kami yang dipalsukan, kami melihat pentingnya sosialisasi dari sistem yang berkelanjutan untuk mencegah penggunaan produk-produk APD palsu sekaligus meningkatkan kesehatan dan keselamatan para pekerja di Indonesia,” terang Audist.

Edukasi
Ditambahkan Audist, sebagai perusahaan yang peduli terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang, 3M merasa perlu melakukan edukasi kepada masyarakat melalui kampanye 3M Safe Guard Anti Counterfeit. “Kampanye ini menegaskan wujud kepedulian serta upaya nyata kami, khususnya kepada perusahaan dan para pekerja di Indonesia, dalam hal meningkatkan kesadaran mereka terhadap keberadaan produk palsu yang dapat menimbulkan risiko pada kesehatan dan keselamatan para pekerja.”
Sejauh ini, upaya kampanye 3M Safe Guard yang dilakukan PT 3M Indonesia baru sebatas proteksi produk. Yaitu berupa pemasangan security label pada kemasan produk N95 Respirator.
Perusahaan dapat memeriksa keaslian produk N95 Respirator 3M dengan memasukkan 10 digit barcode yang tertera pada bagian bawah kemasan kardus 3M ke situs 3M.com/SafeGuard. “Apabila simbol yang keluar berwarna hijau, maka produk tersebut merupakan produk asli 3M. Sedangkan jika simbol yang keluar berwarna kuning atau merah, terindikasi kuat bahkan bisa dipastikan bahwa produk tersebut palsu,” pungkas Audist.
Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PNK3) Kementerian Ketenagakerjaan, Ir Amri AK, MM yang hadir pada acara diskusi tersebut, menyambut inisiatif baik pihak PT 3M Indonesia untuk mendukung pencegahan penggunaan APD palsu melalui kampanye 3M Safe Guard Anti Counterfeit.
“Penggunaan APD palsu dan APD yang tidak memenuhi standar, merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di Indonesia yang angka kejadiannya masih tinggi setiap tahun. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) seharusnya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pengusaha, dan karyawan,” kata Amri.
Sambutan hangat atas upaya PT 3M Indonesia mencegah penggunaan APD palsu di Indonesia lewat kampanye 3M Safe Guard Anti Counterfeit, juga datang dari Sandly Anthony, Auditor Senior SMK3 dari Surveyor Indonesia.
“Setiap produk APD yang digunakan harus tersertifikasi, yang mengindikasikan produk tersebut aman digunakan dan sesuai fungsinya yaitu mampu melindungi keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja di tempat kerja. Kami mendukung kampanye 3M Safe Guard Anti Counterfeit sebagai upaya 3M Indonesia membantu pengusaha dan tenaga kerja dalam mencegah penggunaan produk-produk palsu,” kata Sandly yang juga turut hadir dalam acara diskusi tersebut. (Has)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button