Surabaya, isafetymagazine.com – Praktisi Keselamatan dan Kesehatan (K3) menilai implementasi ini belum dilakukan semua pihak di Indonesia secara penuh.
Kondisi ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja di semua sektor di Tanah Air.
“Kami mendorong penerapan K3 tidak hanya di sektor industri, tetapi juga di lingkungan ASN (Aparatur Sipil Negara) dan pekerja informal,” kata Wakil Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi (DK3P) Jawa Timur (Jatim) sekaligus Praktisi K3, Edi Priyanto, SKM, MM.
Pernyataan ini disampaikannya dalam audiensi DK3P Jatim dengan jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker) dan K3 Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Surabaya, Jatim belum lama ini.
Dari pihak DK3P Jatim, pertemuan dipimpin oleh Ketua DK3P Jatim, Sigit Priyanto, ST, MM. Dia juga merupakan Kepala Dinas (Kadisnaker) Jatim.
Sementara itu Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker dikomandani oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Binwasnaker dan K3 Kemnaker Fahrurozi, SH, MA.
Audiensi berlangsung di sela-sela Comprehensive International Ergonomics Seminar (CIES) 2024 di Surabaya.
Pada sisi lain Edi Priyanto menekankan pengenalan budaya K3 perlu dilakukan kepada generasi muda.
Langkah ini dilakukan melalui program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), khususnya pada tema gaya hidup berkelanjutan.
“Pelibatan perguruan tinggi dalam program pemberdayaan masyarakat menjadi langkah penting untuk memperluas edukasi K3,” ujarnya.
Anggota DK3P Jatim, Dr. Adithya Sudiarno, IDipNEBOSH, sepakat perlu kolaborasi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi mendorong penerapan K3.
“Kolaborasi ini akan menjadi kunci keberhasilan program pengembangan budaya K3, baik di sektor industri maupun masyarakat luas,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama Plt. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Fahrurozi, menanggapi sekaligus mengapresiasi atas upaya DK3P Jatim dalam mendorong implementasi K3 di wilayahnya.
“DK3P Jatim telah menunjukkan best practices dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan lintas sektor. Ini bisa menjadi contoh bagi DK3 provinsi lainnya,” ucapnya.
Dengan pendekatan yang sinergis dan kolaboratif, transformasi K3 di Indonesia diharapkan dapat terus berkembang.
Langkah ini juga mendukung peningkatan produktivitas dan menumbuhkan budaya keselamatan kerja yang berkelanjutan.
Sementara itu Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Prof Yassierly mengungkapkan transformasi kebijakan ketenagakerjaan sekarang berfokus pada pengembangan tenaga kerja yang kompeten, berkarakter, kapabilitas tinggi berbasis etika dan tata nilai.
“Kami menilai pentingnya pergeseran paradigma dari tenaga kerja sebagai labour menuju people-centric melalui kolaborasi, teknologi, dan inovasi untuk menciptakan keberlanjutan dan nilai jangka panjang,” tuturnya.
Sambutan ini dikemukakannya saat membuka CIES 2024.
Adithya Sudiarno menyarankan upaya Kemnaker dalam melakukan transformasi kebijakan strategis ketenagakerjaan perlu didukung oleh semua pihak.
“Konsep people-Clcentric yang digagas oleh Menaker memiliki fokus pada engagement dan keunikan individu tenaga kerja yang didukung pengembangan kompetensi, salah satunya terkait kompetensi K3,” tuturnya.
“DK3P dapat berperan sebagai salah satu support system pemerintah dalam pengembangan kompetensi tersebut.”
Sementara itu salah satu agenda strategis program ketenagakerjaan lain yang menjadi perhatian DK3P Jatim adalah penguatan peran dewan tersebut.
Karena, keberadaan dewan ini dapat menjadi platform efektif dalam menjaring partisipasi publik.
Selain itu juga sebagai jalur strategis intervensi Kementerian Ketenagakerjaan pada isu-isu K3 di daerah.
“DK3P Jatim siap membantu pembentukan Dewan K3 di provinsi lain. Namun, diperlukan dukungan lebih kuat dari pemerintah daerah agar peran ini dapat berjalan optimal,” ucap Edi Priyanto.
Audiensi DK3P Jatim dengan Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker juga dihadiri oleh Direktur Bina Pengujian K3, Drs. Muhamad Idham, MKKK.
Kemudian, Direktur Bina Kelembagaan K3, Hery Sutanto, ST, MM dan Direktur Bina Pengawas Ketenagakerjaan dan Penguji K3, Rinaldi Umar, SH, MH.
Ketua DK3P Jatim, Sigit Priyanto, ST, MM menyampaikan terima kasih atas audiensi ini.
“Kami berharap program unggulan K3 yang relevan dengan kebutuhan industri dan tantangan di lapangan dapat terus didukung oleh Kementerian,” ujarnya. (adm)