Keselamatan

Kembangkan Sistem Predictive Maintenance, Pupuk Kaltim Perkuat Manajemen Keselamatan

Jakarta, isafetymagazine.com – Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) memperkuat manajemen keselamatan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Langkah ini dilakukan dengan mengembangkan sistem predictive maintenance yang mampu mendeteksi potensi kerusakan sebelum terjadi kegagalan.

Sistemnya juga mampu memberi peringatan dini terhadap kondisi tidak normal melalui integrasi sensor digital dan analitik data.

Jadi, tindakan pencegahan dapat segera dilakukan tanpa mengganggu operasi.

Sistem predictive maintenance juga memuat sistem distribusi yang monitoring secara digital.

Hal ini membuat pengawasan kondisi armada pengangkut secara realtime.

“Pupuk Kaltim bekerja dalam satu sistem yang saling terintegrasi, guna memastikan operasi yang aman dan efisien. Melalui pemanfaatan teknologi, kami juga dapat mengambil keputusan berbasis data secara akurat, cepat dan tepat,” kata Direktur Operasi PT Pupuk Kaltim, F. Purwanto pada Ahad (2/11/2025).

Pupuk Kaltim menerapkan tujuh pilar utama Responsible Care, meliputi Process Safety, Employee Health and Safety, Distribution Safety, dan Chemical Security.

Kemudian, Pollution Prevention, Community Awareness and Emergency Preparedness (CAER), dan Product Stewardship.

Pilar-pilar ini sebagai bentuk tanggung jawab industri terhadap aspek keselamatan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan di seluruh siklus hidup bahan kimia.

Pada sisi lain filosofi dasar Responsible Care Pupuk Kaltim berakar pada prinsip keberhasilan operasional hanya dapat dicapai jika seluruh aspek keselamatan, lingkungan dan tanggung jawab sosial dikelola secara terstruktur.

Selain itu semua kebijakan diambil berdasarkan pendekatan manajemen berbasis risiko.

Langkahnya, menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama di tiap proses.

Pada sisi lain industri pupuk mendukung ketahanan pangan dan ekonomi Indonesia.

Hal ini dilakukan melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman,

Sebelumnya, Pupuk Kaltim mendorong ekonomi sirkular di pedesaan.

Langkah ini dilakukan melaluo integrasi pengembangan potensi lokal secara optimal lewat program PKT BISA.

Programnya membidik bidang pertanian, peternakan, perikanan, pengolahan kompos, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta koperasi dalam satu sistem yang saling mendukung berbasis zero waste.

Sistem ini membuat semua hasil produksi dan limbah dari satu kegiatan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kegiatan lain.

Misal, limbah organik dari sektor pertanian diolah menjadi kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Pada sisi lain hasil samping dari peternakan seperti kotoran ternak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pupuk organik yang digunakan kembali untuk tanaman. 

“Begitupula hasil perikanan dan sektor UMKM diintegrasikan dalam rantai nilai untuk menciptakan siklus ekonomi lokal yang efisien, berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Direktur Manajemen Risiko PT Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono.

Program PKT BISA melibatkan 175 anggota yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Babadan.

Dari sektor pertanian, produktivitas lahan meningkat berkat penggunaan pupuk kompos hasil olahan.

Jadi, mampu menekan biaya produksi sekaligus menjaga kualitas tanah. 

Dari sektor peternakan dan perikanan juga mampu mengelola pakan secara mandiri dari limbah pertanian dan kompos organik.

Hasilnya, rantai produksi menjadi lebih efisien dan memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi seluruh anggota kelompok.

Keberadaan koperasi dan UMKM sebagai bagian PKT BISA mendorong peningkatan kapasitas ekonomi lokal.

Produk olahan seperti kompos, hasil pertanian organik dan produk turunan peternakan bisa dikonsumsi secara lokal dan dipasarkan ke luar Magetan.

Jadi, kelompok ini menciptakan rantai ekonomi baru yang menumbuhkan kemandirian finansial masyarakat.

“Pupuk Kaltim melihat potensi di Dusun Babadan karena masyarakatnya memiliki semangat gotong royong dan sumber daya alam yang mendukung. Kami hanya berperan sebagai katalis, memberikan pendampingan serta dukungan teknis agar masyarakat bisa mengoptimalkan potensi tersebut secara mandiri,” tutur Teguh Ismartono. (adm)

Sumber: liputan6.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button