Jakarta, isafetymagazine.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan setiap orang berstatus positif Covid-19 yang berkategori hitam berdasarkan aplikasi PeduliLindungi akan dibawa ke fasilitas isolasi terpusat (isoter).
Hal itu dilakukannya saat dia sedang berkegiatan di luar rumah dan tidak melakukan karantina.
“Pemerintah berkomitmen dengan kerja sama bersama satgas di fasilitas publik untuk segera merujuk orang yang terjaring, atau masuk ke kategori hitam,” kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pada Selasa (14/9/2021).
Pernyataan ini menyambung Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bahwa sebanyak 3.830 orang positif Covid-19 terdeteksi berkeliaran di area publik oleh aplikasi PeduliLindungi dengan warna hitam.
Mereka berkegiatan di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, restoran, kafe, dan bandar udara (bandara).
Dari jumlah 3.830 orang berkategori hitam terdeteksi berada di mal sebanyak 3.000 orang, di bandara sebanyak 43 orang, di kereta api sebanyak 63 orang, dan di restoran sebanyak 55 orang.
Praktisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Subkan, mengakui penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai salahsatu cara pengendalian Covid-19. Pasalnya, aplikasi ini memuat status vaksin Covid-19, screening, tracing, testing, treatment, dan persebaran wilayah Covid-19.
“Ada beberapa skema hirarki pengendalian risiko supaya lebih efektif yaitu inovasi interaksi sosial dan aktifitas kerja substitusi yaitu digitalisasi semua atau sebagian besar aktifitas,” tuturnya.
Aktivitas bekerja dapat dilakukan secara dalam jaringan (daring) seperi rapat. Langkah ini tidak mengurangi substansi serta kecepatan pengambilan keputusan.
“Ini bisa dibuat minutes of meeting yg online juga berupa rekaman otomatis, saling share data dan online presence, factory visit dan inspeksi lapangan saat ini juga bisa dengan online,” ucapnya. (adm)
