Jakarta, isafetymagazine.com – Pimpinan perusahaan diminta melakukan strategi yang berbeda dalam penanganan Covid-19 di tempatnya. Hal ini didasari pandemi Covid-19 masih melanda di Indonesia sampai sekarang.
“Kita dulu berpikir nanti saja, saya membeli perlengkapan kantor untuk mencegah penularan Covid-19 di kantor, tetapi ini sudah tidak bisa dilakukan lagi sekarang, karena pandemi ini berkepanjangan,” kata Sekretaris Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupansi Indonesia (Perkindo), Suryo Wibowo.
Hal ini disampaikannya dalam webinar bertema ‘Varian Baru Covid-19 dan Pencegahan di Tempat Kerja’ yang dipantau dari Jakarta pada Sabtu (26/6/2021).
Perlengkapan kantor yang dimaksud seperti pembatas kaca antar meja pekerja dan pemakaian masker tertentu di dalam ruangan untuk mengurangi penularan Covid-19.
Penularan ini tidak hanya melalui aerosol (droplet) seorang karyawan, tapi ini juga terjadi melalui setiap nafas yang dihembuskannya.
“Kalau semua upaya yang hijau dilakukan tentu tidak ada droplet atau aerosol bisa masuk ke orang berikutnya, ini hanya untuk menghindari transmisi,” tuturnya.
Suryo mengemukakan penanganan pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lain. Langkah ini bergantung dari jenis perusahaannya seperti pabrik atau perkantoran.
“Ada yang dapat dilakukan secara work from home, ada juga yang padat kaya seperti pabrik, dan bagian keuangan,” ucapnya.
Salah satu hal yang terlupakan oleh perusahaan adalah penanganan psikologis bagi pekerja yang terpapar Covid-19. Dia tidak hanya mengalami stres, bahkan hingga depresi akibat mengalami penyakit tersebut.
Perdoki mencatat sebanyak 76% orang meninggal dunia akibat Covid-19 adalah usia kerja. Dari angka ini sebanyak 35,1% berusia 46-51 tahun yang diperkirakan menjabat manajer di suatu perusahaan. (adm)