Tapin, isafetymagazine.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin mengungkapkan seorang petani meninggal dunia saat memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)..
Hal ini diduga akibat tidak memakai alat pelindung diri (APD).
“Saat BPBD menemukan korban dalam kondisi pingsan dan tidak memakai pengaman sehingga banyak menghirup asap,” kata Kepala BPBD Kabupaten Tapin, Raniansyah di Rantau, Kalimantan Selatan (Kalsel) belum lama ini.
Korban bernama Supian Suri (55) saat berupaya memadamkan karhutla. Hal ini guna menyelamatkan tanaman cabai rawit di atas lahan miliknya dari kobaran api.
BPBD Tapin menemukan korban sudaj pingsan di lahan tersebut. Jadi, dia dievakuasi warga menuju ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) Tapin.
“Asap itu mengakibatkan sesak napas,” ucapnya.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tapin membawa korban ke RSUD Datu Sanggul Harapan Sehat.
Rumah sakit ini berjarak kurang lebih 20 km dari lokasi kejadian.
“Korban mengalami sesak napas hingga mual. Sempat dirawat sekitar 25 menit di rumah sakit,” ujar Staf PMI, Zainal.
Ketika dalam perawatan di RS, korban meminta izin untuk ke kamar mandi, lalu terjatuh.
Kemudian, dia ditemukan sudah tak bernyawa.
“Dokter menduga korban meninggal karena serangan jantung,” ujarnya. (ant/adm)