Jakarta, isafetymagazine.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengaku sejumlah anak terpapar mycoplasma pneumonia di wilayahnya. Sebelumnya, kasus mycoplasma pneumonia telah terjadi di negara-negara Eropa seperti Belanda dan Inggris.
Bahkan, ini telah mengalami kenaikan di China yang kali pertama ditemukan penyakit tadi. Dari 100% kasus pneumonia terdiri dari sebanyak 40% akibat terpapar mycoplasma dan sisanya tertular kombinasi virus termasuk influenza.
“Sudah ada beberapa kasus dilaporkan di Jakarta anak terinfeksi mycoplasma,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI dr Ngabila Salama di Jakarta pada Ahad (3/12/2023).
Namun, berapa jumlah anak yang terkena mycoplasma pneumonia belum disebutkan Dinkes Kesehatan DKI Jakarta secara pasti. Pasien anak menjalani perawatan di rumah sakit (RS) sambil dilakukan observasi lebih lanjut terkait kondisinya seperti sesak napas.
“Dari hasil lab. Kami masih menghimpun jumlahnya, karena pemeriksaannya spesifik sekali, harus dibuktikan dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk tahu jenis kuman penyebabnya,” ucapnya.
Ngabila Salama meminta masyarakat termasuk orang tua mewaspadai kemungkinan penularan mycoplasma. Apalagi, imunitas (kekebalan) seseorang berpotensi turun pada masa peralihan musim.
“Pencegahan perlu digalakkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dikencangkan, diimbau untuk memakai masker di keramaian, terutama pada yang sedang sakit sebaiknya tidak keluar rumah atau memakai masker di sekolah, ruang kerja, ruang indoor lainnya juga tentunya rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” tuturnya. (ant/adm)
