Safety at Work

Puskesmas Sebut Warga Terdampak Debu Batu Bara PT KCN

Warga yang bermukim di Rusunawa Marunda masih merasakan polusi debu batu bara.

Jakarta, isafetymagazine.com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Cilincing Jakarta Utara (Jakut) melakukan pemeriksaan kesehatan puluhan warga Rumah Susun Sewa (Rusunawa) guna mengetahui kondisinya yang duga terdampak polusi debu batu bara.

“Hari ini, kami juga mengadakan kegiatan skrining kesehatan di RPTRA Gabus Pucung, Blok A Rusunawa Marunda untuk mengetahui perkembangan kesehatan warga setempat,” kata Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing dokter Dian Anggraini di Jakarta pada Rabu (24/3/2022).

Sebelumnya, kegiatan ini juga sudah berlangsung di Blok C dan D Rusunawa Marunda.

Langkah lain yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Cilincing guna mengantisipasi dampak debu batubara seperti pembukaan pos kesehatan sementara di wilayah Rusunawa Marunda.

Kemudian, pemeriksaan kesehatan terintegrasi skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pemeriksaan kesehatan ‘door to door’.

Hal lainnya dibuka pos pelayanan kesehatan definitif mulai Senin sampai Jumat di Blok B Rusunawa Marunda. Pos ini menyediakan dokter, perawat, bidan, asisten apoteker, dan tenaga administrasi.

Untuk petugas kesehatan lingkungan dan petugas gizi bergabung dengan Puskesmas Kelurahan Marunda.

Dari pemeriksaan kesehatan di area Rusunawa Marunda ditemukakan sebagian besar pasien mengeluhkan pegal-pegal pada badan, kesemutan, pusing, dan beberapa orang batuk pilek.

Keluhan gatal juga ditemukan namun sebagian besar karena faktor alergi, penyakit infeksi saluran pernafasan akut, penyakit kulit, dan iritasi mata.

“Untuk diagnosis tersebut belum dapat dipastikan apakah karena dampak dari debu batu bara karena itu membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut,” ucapnya.

Dian Anggraini mengemukakan pekerja yang terpapar debu batu bara berisiko tinggi menderita penyakit seperti pneumokoniosis, silikosis, pneumokoniosis debu campuran, penyakit paru obstruktif kronis, dan bronkitis kronis.

“Paparan terhadap debu batu bara akan menjadi inflamasi di alveolus yang menyebabkan kerusakan paru yang bersifat ireversibel,” ucapnya.

Dengan demikian, masyarakat Marunda diminta tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan dan perilaku hidup CERDIK yakni Cek Kesehatan Secara Berkala, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Berolahraga, Diet Gizi Seimbang, Istirahat Cukup, Kelola Stres.

Warga yang bermukim di Rusunawa Marunda masih merasakan polusi debu batu bara meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memberikan sanksi administratif kepada Badan Usaha Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN).

“Sampai saat ini debunya juga masih ada apalagi kalau kita menyapu di luar ataupun di dalam rumah, pasti banyak debunya,” kata Warga Blok A Rusunawa Marunda Puji Yati Ningsih (73).

Pemerintah Kecamatan Marunda menyebutkan sebanyak empat Rukun Warga di Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara merasakan polusi debu batu bara seperti RW 07, 08, 010, dan 011.

Polusi debu batu bara berdampak terhadap kualitas udara, kesehatan, kebersihan lingkungan, dan keselamatan masyarakat.

Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) telah memeriksakan kesehatan warga Marunda di RPTRA Gabus Pucung. Salah satunya pemeriksaan dilakukan terhadap Puji.

“Hari ini, saya mengikuti pemeriksaan kesehatan yang diadakan oleh Puskesmas Kecamatan Cilincing di RPTRA Gabus Pucung. Setelah diperiksa tensi dan lain-lainnya, alhamdulillah hasilnya baik,” ujar Puji.

Semula Puji mengaku tidak tahu kalau selama ini telah terkena dampak polusi debu batu bara yang dipikir debu biasa saja. Dia berharap pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan debu batu bara di wilayah Kelurahan Marunda.

“Kalau bisa debu batu bara harus hilang karena ini sangat mengganggu kami yang bermukim di Rusunawa Marunda. Kasihan anak-anak dan cucu saya nantinya, mereka juga membutuhkan udara yang bersih dan lingkungan yang nyaman,” tuturnya. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button