Health

Sebagian Orang Swadiagnosis Kesehatan Mental, Tidak Boleh Tanpa Konsultasi ke Psikiater

Jika tekanan sudah mengganggu fungsi harian atau bahkan hubungan sosial, maka konsultasi dengan profesional.

Banjarmasin, isafetymagazine.com – Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Kalimantan Timur (IPK Kaltim) mengatakan sebagian orang melakukan swadiagnosis tanpa berkonsultasi kepada tenaga ahli.

Padahal, seseorang tidak boleh menduga dan mendiagnosis sendiri tanpa konsultasi ke psikiater atau dokter.

Kurang fokus dan penurunan produktivitas merupakan tanda awal tekanan mental.

Jadi, seseorang sulit tidur akibat pikirannya terus bekerja memikirkan tugas yang menumpuk.

“Untuk tetap produktif di tengah tekanan, langkah paling dasar adalah mengenali sumber stres.”

Kita perlu tahu alasannya apa, apakah faktor lingkungan kerja, situasi rumah, atau beban pekerjaan,” kata Ketua IPK Indonesia Wilayah Kaltim, Elda Trialisa Putri.

Pernyataan ini disampaikannya dalam dialognya bersama RRI Pro4 Samarinda bahwa menjaga kesehatan mental sebagai kunci produktivitas dan kebahagiaan.

Kesehatan mental bisa dilakukan dengan teknik sederhana seperti relaksasi napas 4-7-8, relaksasi otot progresif, meditasi, zikir, mindfulness, dan grounding. Hal ini untuk meredakan stres sementara.

Selain itu pola pikir bisa bertumbuh agar seseorang dapat berfokus pada solusi. Jangan hanya berhenti di masalahnya.

“Ketika tidak bisa A, cari cara lain, dan jangan ragu meminta bantuan,” ujarnya.

Elda Trialisa Putri mengemukakan rutinitas sehat perlu dibangun guna menjaga kestabilan mental.

Langkah ini dilakukan dengan pola makan teratur, tidur cukup, dan olahraga dapat membantu tubuh dan pikiran lebih seimbang.

Jika tekanan sudah mengganggu fungsi harian atau bahkan hubungan sosial, maka konsultasi dengan profesional.

“Kalau sudah buntu, cerita ke mana pun tidak ada solusi, maka perlu ke tenaga profesional,” ucapnya.

Kebahagiaan bersifat subjektif, tapi kesehatan mental memegang peranan besar dalam menciptakannya.

Hubungan sosial yang baik, pencapaian pribadi, serta keluarga yang harmonis merupakan sumber kebahagiaan.

“Ketika kesehatan mental tidak baik, kita gampang berprasangka dan jadi tidak nyaman dalam hubungan sosial,” tuturnya.

Menyoal peran lingkungan dan keluarga dalam menjaga kesehatan mental, Elda Trialisa Putri, sangat besar dalam menjaga stabilitas mental seseorang.

Seseorang perlu membangun batasan sehat antara pekerjaan dan urusan rumah.

Dukungan lingkungan dan rasa aman di rumah menjadi fondasi yang membantu seseorang tetap produktif.

“Banyak orang sukses tetapi tidak merasa Bahagia sangat mungkin terjadi dan berkaitan erat dengan kondisi mental. Keberhasilan tidak selalu berbanding lurus dengan kesejahteraan batin.

“Faktor tekanan, kurangnya dukungan sosial, atau kegagalan menemukan makna hidup dapat membuat seseorang merasa tidak bahagia meski meraih capaian besar,” tuturnya. (adm)

Sumber: Radio Republik Indonesia (RRI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button