Jakarta, isafetymagazine.com – Universitas 17 Agustus 1945 (UTA ’45) Jakarta bersama Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (AK3L) dan PT Glodon Technical Indonesia menyelenggarakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan building information modelling (BIM).
Kegiatan ini diharapkan menjadikan mahasiswa lulusan UTA ’45 Jakarta kompeten sehingga mudah diserap oleh dunia kerja.
“Manfaat dari kerja sama ini untuk menyinergikan seluruh mahasiswa atau masyarakat sekelilingnya untuk dapat mengikuti pelatihan berkompetensi terhadap K3 dan juga BIM. Bagaimana menggunakan teknologi yang sudah ada,” kata Rektor UTA ’45 Jakarta Rajes Khana di Jakarta pada Rabu (25/9/2024).
Pelatihan K3 dan BIM patut digelar perguruan tinggi seperti UTA ’45 Jakarta lantaran Pendidikan ini harus memiliki link and match dengan dunia kerja supaya lulusannya bisa diserap oleh dunia kerja.
“Harapannya ini dapat berjalan, seluruh mahasiswa akan kami wajibkan untuk mengikuti programnya. Supaya mereka setelah lulus dengan berkompetensi, jadi mau bekerja mau jadi profesional, konsultan itu lebih mudah bagi mereka,” tutur Rajes.
Wakil Rektor II Bidang Teknologi, Bisnis dan Keuangan UTA ’45 Jakarta Brian Matthew menambahkan pelatihan itu akan membuat lulusan kampusnya bisa memiliki kualifikasi di atas perguruan tinggi lain.
Apalagi sertifikasi ini berstandar internasional, sehingga mereka sudah memiliki keunggulan dalam bidangnya secara profesional.
“Sertifikasi mereka bukan hanya nasional, tetapi juga secara internasional mereka tersertifikasi bahwa mereka memiliki kemampuan bahwa mereka bisa bersaing di dunia industri,” ujarnya.
UTA ’45 Jakarta akan memberikan program aplikasi Autocad with specialized tools dan Revit guna mendukung pendidikan pengembangan pelatihan K3 dan BIM.
“Program ini diberikan secara gratis kepada mahasiswa dan peserta launching kerja sama UTA ’45 Jakarta secara bertahap untuk memastikan bahwa mahasiswa UTA 45 terbiasa untuk bekerja menggunakan aplikasi yang biasa digunakan pada dunia profesional,” tuturnya.
Sementara itu Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Dedy Natrifahrizal Dedisky Nazaroeddin mengemukakan pembangunan infrastruktur juga menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa.
Jadi, pelatihan tersebut dinilai sangat bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bangsa dan negara.
“Sektor konstruksi melalui pembangunan infrastruktur turut menjadi bagian penting dalam tercapainya visi Indonesia Emas 2045 dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur,” ucapnya. (ant/adm)