Jambi, isafetymagazine.com – PetroChina Jubung International Ltd mengungkapkan dua strategi untuk menghindari kecelakaan kerja di lokasi drilling.
“Operasi di PetroChina kita sangat memperhatikan masalah keselamatan kerja ketika kita berhadapan dengan aspek ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan,” kata Drilling Safety Superintendent at PetroChina Jubung International Ltd, Noor Chandra Dee.
“Yang pertama adalah tenaga kerja terus kemudian yang kedua adalah kehandalan peralatan itu dua aspek utama.”
Pernyataan ini disampaikannya di Fasilitas Operasi Betara Gas Plant, Rig 26 lokasi Gemah 81, Jambi pada Rabu (26/11/2025).
Dari sisi tenaga kerja, PetroChina telah melakukan berbagai upaya untuk membangun pola-pola budaya kerja yang selamat telah dilakukan sejak awal perekrutan kru.
“Jadi proses kesehatan kita perhatikan, kita screening, terus kompetensi dari sumber daya. Selain itu dari kedua hal tadi, ada satu hal yang sangat-sangat krusial ketika kita melakukan pekerjaan sistem bekerja aman,” ujarnya.
Noor Chandra Dee mengemukakan PetroChina telah melakukan perencanaan berbagai hal di dalam area Rig 26.
Selain itu memberikan info terkait dengan potensi bahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja.
“Dari potensi bahaya ini dicari mitigasinya, kita melakukan ada V and V, verification dan validasi,” ucapnya.
“Ketika seseorang melakukan pekerjaan saya akan memverifikasi apakah persiapan yang dilakukan secara teknikal, apakah persiapan yang dilakukan berkaitan dengan aspek keselamatan itu sudah dipenuhi.”
Apabila ditemukan permasalahan di salah satu alat operasi Rig 26, maka PetroChina akan melakukan antisipasi dengan mengganti alat yang bermasalah tersebut dengan alat yang baru.
“Sebab kita sadar betul bahwa ini adalah proyek padat modal, semua elemen sangat berpengaruh terhadap kelancaran suksesnya program ini, baik dari sisi efisiensi, dari keselamatan kerja,” ucapnya.
Drilling Supervisor PetroChina International Jubung Ltd, Muhammad Zukhri menambahkan khusus untuk di Rig 26, PetroChina berhasil menyerap sebanyak 71% tenaga kerja lokal yang berasal dari Kabupaten Jabung, Jambi.
“Kalau kita bagi lagi jadi paling banyak itu berasal dari Tanjung Jabung Barat kemudian sisanya itu ada dari Kota Jambi, dari Tanjung Jabung Timur lalu dibagi dengan kabupaten-kabupaten yang lainnya,” tuturnya.
“Jadi alhamdulillah untuk penyerapan tenaga lokal untuk Rig 26 ini kita sudah di sekitar 71%.” (adm)
Sumber: Media Indonesia
