Environment

58 Persen Perusahaan Diminta Laporkan Pengaruh ESG Bagi Pihak Lain, Manajer Aset Kesulitan Akibat Kurang Pedoman Ini

Sebanyak 38% pemilik aset mengaku kesulitan mendefinisikan batasan ESG sebagai tantangan utama.

Jakarta, isafetymagazine.com – Riset Cerulli Associates melaporkan sebanyak 58% responden meminta manajer aset menjelaskan tingkat portfolio terhadap risiko Environment, Social, and Governance (ESG) pelaporan tematik dan pengaruh atas kegiatan tersebut.

Kemudian, sebanyak 23% responden mendesak manajer aset untuk melaporkan aktivitas keterlibatan ESG.
Survei ini didasarkan 200 responden yang merupakan investor institusional dengan aset kelolaan sebesar US$100 juta sampai US$5 miliar pada kuartal II 2024.

Survei juga dilakukan terhadap 35 manajer aset dengan kelolaan US$350 juta dan sekitar US$5 triliun pada kuartal I 2024.

Sejumlah faktor pendorong pemilik aset dan investor melakukan pelaporan ESG secara transparan adalah peningkatan tekanan dari pemangku kepentingan termasuk regulator, klien, dan publik.

Analisis ESG dari Cerulli, Gloria Pais mengemukakan permintaan transparansi ini mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab dan akuntabel di seluruh industri.

Investor institusional ingin memastikan pertimbangan ESG bukan sekadar tren, tetapi sebagai bagian mendasar dari proses investasi.

“Jadi, manajer aset harus meningkatkan upaya pelaporan mereka untuk memenuhi harapan pemilik aset dan tetap kompetitif di pasar yang terus berkembang,” katanya.

Namun untuk mencapai tingkat transparansi itu menghadapi tantangan seperti pedoman pelaporan standar untuk metrik ESG masih kurang.

Kondisi ini membuat banyak pemilik aset kesulitan untuk mendefinisikan risiko dan dampak ESG secara konsisten di berbagai sektor dan industri.

Pemilik aset juga kesulitan membandingkan kinerja di seluruh portofolio dan membuat keputusan yang tepat.

Sebanyak 38% pemilik aset mengaku kesulitan mendefinisikan batasan ESG sebagai tantangan utama, terutama saat membedakan antara ESG dan investasi berdampak.

Manajer aset yang ingin memenuhi tuntutan pemilik aset akan akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar pada aktivitas ESG harus berinvestasi dalam sistem pelaporan yang kuat.

“Laporan komprehensif dan terstandarisasi tentang risiko dan dampak ESG dapat membantu manajer aset menunjukkan komitmen mereka terhadap investasi yang bertanggung jawab dan menarik lebih banyak klien institusional,” tuturnya. (kom/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button