Jakarta, isafetymagazine.com – Ciputra Residence menggelar Health, Safety, & Environment (HSE) Award bertema ‘Quality Improvement of Health, Safety and Environment for Business Continuity during the Pandemic’ bagi para kontraktor yang menjadi mitranya.
Penghargaan ini dibagi tujuh kategori yakni kategori Building Contractors With Zero Accident, Project Area With Zero Accident dan kategori High Rise Building Contractors of Health.
Kemudian, HSE Award kategori Safety & Environment Performance dan kategori Best Improved Health, Safety & Environment Officer for High Rise Buildings.
Selanjutnya, HSE Award kategori Best Initial Health, Safety & Environment Scoring Average For Low Rise Building Contractors.
Terakhir, HSE Award kategori Most Improved Initial Health, Safety & Environment Scoring For Low Rise Building Contractors.
“Kriteria penilaiannya didasarkan pada HSE Scoring, NCR CAR, Incident Report, dan Pengamatan,” kata Lalitya Ciputra Sastrawinata, Ketua Panitia Pelaksana HSE Award sekaligus Direktur PT Ciputra Residence dalam penganugerahan ‘HSE Award’ di Jakarta pada Rabu (8/12/2021).
Nilai HSE Scoring untuk HSE Award ditingkatkan Panitia HSE Award terus setiap tahun yaitu dari minimal sebesar 80 poin dari 100 poin pada 2019 menjadi minimal 85 poin dari 100 poin pada 2021.
Lalitya mengutarakan keempat penilaian bagi kontraktor untuk HSE Award dilakukan Ciputra Residence tidak terpisahkan satu sama lain untuk penentuan para pemenang tersebut.
Kegiatan ini dilakukan Ciputra Residence mulai Januari 2021-Oktober 2021.
“Kami berharap penyelenggaran HSE Award semakin menumbuhkan kesadaran, kerjasama, dan tanggungjawab akan pentingnya HSE,” tuturnya.
Dari keempat penilaian tadi terpilih 63 kontraktor memperoleh HSE Award kategori Building Contractors With Zero Accident.
Kemudian, tujuh proyek meraih penghargaan ini kategori Project Area With Zero Accident lantaran berhasil mencapai zero accident dan zero loss time injury.
“Targetnya semua kontraktor zero accident dan zero loss time injury, bahkan kalau bisa minornya tidak ada,” ujarnya.
Sekarang zero accident masih dialami tiga dari 66 kontraktor yang merupakan kontraktor-kontraktor baru yang bermitra dengan Ciputra Residence. Mereka dipatok tahun depan bisa meraih zero accident.
“Kami menilai penerapan Health, Safety & Environment bukan sebagai biaya tambahan, tapi merupakan investasi perusahaan dalam memperlancar proses produksi,” ujar Lalitya.
Selanjutnya, HSE Award kategori High Rise Building Contractors of Health, Safety & Environment Performance.
Penghargaan ini kategori Best Improved Health, Safety & Environment Officer for High Rise Buildings diserahkan kepada tiga HSE Officer didasarkan peningkatan HSE pada proyek high rise building.
Kemudian, tiga HSE Officer lainnya mendapatkan HSE Award kategori landed house atau low rise building. Untuk kategori Best Initial Health, Safety & Environment Scoring Average For Low Rise Building Contractors diberikan kepada tiga kontraktor.
Terakhir, HSE Award kategori Most Improved Initial Health, Safety & Environment Scoring For Low Rise Building Contractors diserahkan kepada tiga kontraktor landed house lainnya.
Sejak 2015
Budiarsa Sastrawinata, Presiden Direktur PT Ciputra Residence menambahkan kehadiran pihak terkait properti dalam penganugerahan HSE Award membuktikan kesadaran dan kepedulian terhadap HSE dinilai penting oleh perusahaan.
Karena, ini bisa menciptakan lingkungan perusahaan yang aman dan sehat untuk peningkatan produktivitas dan kualitas produk.
“Menyadari pentingnya hal tesebut, maka sejak 2015 PT Ciputra Residence telah menerapkan Health, Safety, dan Environment sebagai budaya kerja yang harus dimiliki setiap karyawan Ciputra Residence dan seluruh mitra,” ujarnya.
Dengan penyelenggaraan HSE Award juga guna menunjukkan apresiasi Ciputra Residence terhadap mitra kontraktor yang telah berkomitmen HSE. Langkah ini untuk mencapai zero accident dan lost zero time injury.
Lalitya mengungkapkan peningkatan budaya keselamatan yang tercermin dalam pemberian HSE Award akan menambah kebanggaan bagi karyawan yang bekerja di kontraktor tersebut.
Untuk menunjang ini juga dibentuk HSE Committee yang terdiri orang tidak terkait konstruksi secara langsung seperti human resources department (HRD) dan departemen keuangan.
“Mereka harus mencari HSE mana yang harus diperbaiki di kantornya,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama Chairman World Safety Organization (WSO) Indonesia, Soehatman Ramli, mengutarakan pelaksanan HSE penting sekali bagi semua lembaga dan semua perusahaan termasuk properti.
Langkah ini guna menjaga keselamatan lembaga dan perusahaan.
“Keselamatan itu adalah kebutuhan semua individu,” tuturnya.
Apalagi, safety telah menjadi isu di dunia dan menjadi strategi perusahaan guna menjalankan bisnisnya. Selain ini juga sebagai daya saing suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
150.000 Kecelakaan Kerja
Implementasi HSE dinilai masih lemah di perusahaan terlihat dari 150.000 kasus kecelakaan kerja masih terjadi setiap tahun. Dari angka ini sebanyak 2.500 orang meninggal dunia setahun atau tujuh orang meninggal dunia setiap hari akibat kecelakaan kerja.
“Kecelakaan kerja menimbulkan kerugian fisik, properti, ekonomi, dan sosial,” ujarnya.
Dari sisi ekonomi, ucap Soehatman, profit perusahaan juga akan tergerus akibat kecelakaan kerja. Angka ini diperkirakan International Labour Organization (ILO) mencapai 5%-7% dari pendapatan perusahaan.
“Du Pont mengatakan kalau bisnis tidak safety, maka bisnisnya akan habis,” ucapnya.
Kecelakaan kerja harus dilihat bukan sebagai nasib yang mesti dialami, tapi ini bisa dicegah perusahaan. Hal ini bisa terjadi akibat perilaku manusia dan penggunaan alat.
“Untuk mencegah kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan penerapan budaya keselamatan kerja.” ucapnya.
Implementasi budaya keselamatan kerja bisa dimulai dengan penyusunan sistem yang komit akan dilakukan mulai pimpinan sampai bawahan. Langkah ini dapat dimulai dengan kehadiran di acara sosialisasi dan edukasi keselamatan kerja di perusahaan.
“Komitmen juga ditunjukan dengan leadership,” tutur Soehatman.
CEO Safety Culture
Sebelumnya, Ciputra Residence sebagai pengembang properti di Indonesia memperoleh penghargaan bintang empat dalam implementasi safety culture dari World Safety Organization (WSO) Indonesia.
Bahkan, Budiarsa Sastrawinata sebagai Presiden Direktur PT Ciputra Residence meraih penghargaan ‘CEO Concern Safety Culture’.
Penghargaan ini diperoleh Ciputra Residence berkat kerja sama antara karyawan dan kontraktor Ciputra Residence dalam menerapkan HSE secara konsisten.
Ciputra Residence meuyelenggarakan penganugerahan HSE Award di Jakarta secara hibrid yakni luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). Pelaksanaan acara ini secara luring dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) seperti pemeriksaan antigen. (adm)