Jakarta – Kereta Api Indonesia (KAI) memperoleh Rating Environmental, Social, Governance (ESG) dari S&P Global dengan skor 41 pada 18 Desember 2024.
“KAI berhasil masuk dalam 20% teratas sektor Transportasi dan Infrastruktur di tingkat global. Ini merupakan langkah awal yang kuat bagi KAI dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam operasional dan tata kelola perusahaan,” kata Vice President (VP) Public Relations PT KAI (Persero), Anne Purba.
“Skor ini juga mencerminkan dedikasi KAI untuk terus meningkatkan kinerja ESG dan berkontribusi pada target keberlanjutan global secara keseluruhan.”
Penilaian ESG menunjukkan kontribusi terbesar KAI berasal dari dimensi Sosial, diikuti oleh dimensi Tata Kelola dan Ekonomi, serta dimensi Lingkungan.
Hal ini menjadi bukti nyata keseriusan KAI dalam memberikan dampak positif kepada masyarakat, lingkungan, dan tata kelola perusahaan.
S&P Global merupakan lembaga yang menyediakan penilaian ESG terhadap perusahaan, obligasi, dan aset keuangan lainnya menggunakan data dam dokumen melalui kuesioner yang dipenuhi oleh perusahaan.
Perusahaan mengisi dan mengirimkan dokumen tersebut selama periode partisipasi yang telah dipilih dan sesuai ketentuan lembaga rating.
KAI terus berinovasi mengurangi dampak lingkungan sekaligus memberikan manfaat sosial kepada masyarakat.
“KAI mengutamakan efisiensi energi serta pembatasan penggunaan plastik dan kertas dalam operasionalnya sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan,” ujarnya.
Sejumlah langkah strategis telah dilaksanakan untuk mendukung tujuan tersebut, termasuk penyediaan water station di stasiun, penerapan teknologi face recognition. Selain itu penggunaan wooden cutlery dalam layanan makan di atas kereta.
“Pada 23 Desember 2024 lalu, KAI meluncurkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya beralih ke transportasi ramah lingkungan,” ujarnya.
Komitmen KAI untuk mencapai net zero emission terus diwujudkan melalui implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai fasilitas perusahaan seperti stasiun, perkantoran, depo, dan balai yasa secara bertahap.
Dengan program TJSL, KAI juga mendukung pengelolaan sampah melalui penyediaan fasilitas di TPST binaan beberapa daerah.
Dalam bidang sosial, KAI terus memperkuat implementasi ESG terutama dalam hal penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
Langkah ini untuk memastikan seluruh kegiatan operasional dan bisnis KAI memiliki lingkungan kerja yang inklusif, kondusif dan produktif, saling menghormati, bebas dari diskriminasi, perundungan, pelecehan dan/atau bentuk kekerasan lainnya baik mental dan fisik.
KAI menjalankan program Rail Clinic yang selama Januari hingga Oktober 2024 telah melayani 5.384 pengunjung untuk layanan kesehatan dan 780 pengunjung untuk layanan Rail Library.
“Program ini juga mencakup pemberian 770 kacamata gratis dan 250 paket makanan tambahan untuk ibu hamil. Selain itu, melalui Rail Library, KAI telah menyelenggarakan 16 kegiatan bakti sosial yang menjangkau 6.164 masyarakat di berbagai daerah,” ucapnya. (ant/adm)
0 21 2 minutes read