Environment

Berikut Komitmen BEI Dorong Pengembangan Investasi Berbasis ESG

BEI komit melakukan inisiatif yang mendorong peningkatan ESG di industri pasar modal Indonesia.

Jakarta, isafetymagazine.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi aspek penting dalam strategi pengambilan keputusan investasi oleh para pelaku pasar.

Langkah ini terlihat dari berbagai produk investasi berbasis ESG yang terus mencatatkan pertumbuhan di pasar modal Indonesia.

โ€œESG sekali lagi tidak hanya dipandang sebagai aspek yang baik untuk dimiliki, tetapi menjadi aspek penting dalam strategi pengambilan keputusan investasi,โ€ kata Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik di Main Hall BEI, Jakarta pada Senin (18/2/2025).

Penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk (EBUS) berwawasan lingkungan atau berbasis ESG di BEI telah mencapai sekitar Rp24 triliun.

Nilai aset kelolaan dari produk investasi bertemakan ESG apabila dilihat pertumbuhan produk reksadana dan Exchange Traded Fund (ETF). Kondisi ini mendorong indeks ESG tumbuh sebesar 211 kali lipat.

Kemudian, produk investasinya meningkat 25 kali lipat dalam kurun waktu tahun 2015 sampai 2024.

โ€œItu menunjukkan peningkatan demand (permintaan) yang luar biasa terhadap produk investasi yang mengintegrasikan aspek ESG,โ€ ucapnya.

BEI komit melakukan inisiatif yang mendorong peningkatan ESG di industri pasar modal Indonesia. Langkah ini menjadi bagian UN Sustainable Stock Exchanges Initiative (UN SSI) dan menjalankan rekomendasi dari UN SSI.

BEI telah meluncurkan dan mengembangkan lima indeks berbasis ESG.

โ€œKami juga melakukan koordinasi terkait pengembangan sustainabilty (keberlanjutan) bersama-sama dengan bursa di kawasan ASEAN dalam forum ASEAN Interconnected Sustainability Ecosystem,โ€ ujar Jeffrey Hendrik.

Hal lain yang dilakukan BEI adalah meluncurkan Net Zero Incubator pada 2024 untuk mendorong dekarbonisasi dari perusahaan tercatat di BEI.

โ€œKami menjalankan workshop dan sosialisasi sebagai bagian dari capacity building (pengembangan kapasitas) kepada stakeholder (pemangku kepentingan) di pasar modal,โ€ tuturnya.

Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon telah mencatatkan nilai transaksi senilai Rp70,85 miliar dengan total volume perdagangan sebanyak 1.414.629 dan frekuensi sebanyak 204 kali pada 11 Februari 2025.

โ€œKita sudah punya IDX Carbon dan perdagangannya cukup baik, tetapi kita berharap ini bisa terus tumbuh dengan dukungan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) yang ada,โ€ ujar Jeffrey.

Dengan peningkatan investasi berkelanjutan di Indonesia diharapkan menjadi momentum yang dapat dimanfaatkan maksimal oleh seluruh pemangku kepentingan.

โ€œUpaya ini tak hanya mendukung pertumbuhan sustainable finance (pembiayaan berkelanjutan) di Indonesia tapi berkontribusi Net Zero Emission (NZE, emisi bersih nol) Indonesia di 2060 atau lebih cepat,โ€ ujar Jeffrey Hendrik. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button