Jakarta, isafetymagazine.com – Bank Mandiri dan Waste4Change mengelola 5.484 kilogram (kg) sampah pada ajang Mandiri Jogja Marathon 2025 pada 21-22 Juni 2025. Langkah ini sebagai bagian dari praktik Environmental, Social, and Governance (ESG).
Dari 5.484 kg terdiri dari plastik sebanyak 1.696 kg, sampah organik sebanyak 1.349 kg, dan sampah kertas sebanyak 1.307 kg. Jumlah ini bisa didaur ulang sebesar 55,78% sampah ke mitra daur ulang yang diolah menjadi produk daur ulang baru.
Kemudian, sebanyak 26,47% diolah menjadi kompos dan digunakan untuk pembiakan larva BSF sebagai pakan ternak, dan 17,76 persen lainnya diproses menjadi bahan bakar alternatif.
Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, M. Ashidiq Iswara mengatakan krisis limbah plastik merupakan isu global yang membutuhkan keterlibatan semua pihak.
Langkah ini sejalan dengan United Nations Environment Programme (UNEP) yang menilai bahwa krisis limbah plastik mendesak melalui upaya pengelolaan sampah.
Bank Mandiri mendukung penciptaan ekonomi sirkular, konsistensi penerapan prinsip ESG, dan pengurangan emisi karbon dan perwujudan Net Zero Emission (NZE) 2060.
“Melalui berbagai inisiatif pengurangan dan daur ulang sampah, Bank Mandiri ingin turut mengakselerasi perubahan perilaku dan menciptakan ekosistem yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang,” katanya pada Ahad (27/7/2025).
Bank Mandiri mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6.173 kg karbondioksida (CO₂) ekuivalen per bulan. Angka ini sebanding dengan menanam dan menumbuhkan 102 bibit pohon jenis konifer selama 10 tahun.
Hal lainnya adalah menghindari emisi dari 36 km jarak tempuh mobil diesel dan 54 km jarak tempuh sepeda motor.
Pada sisi lain Bank Mandiri menjangkau sebanyak 233 peserta lewat berbagai media edukasi seperti poster, kuis interaktif, dan permainan memilah sampah.
Langkah ini diharapkan mengatasi kondisi krisis sampah di Indonesia dengan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) serta cara memilah sampah sejak dari sumbernya.
“Melalui inisiatif ini, Bank Mandiri ingin membuktikan bahwa kami tak hanya hadir dalam aspek ekonomi, tapi juga turut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ucap M. Ashidiq Iswara.
Bank Mandiri juga mengimplementasikan program Drop Box Daur Ulang untuk sampah plastik. Kegiatan ini sejalan dengan semangat Mandiri Looping for Life sebagai kampanye berkelanjutan yang diusung Bank Mandiri untuk mendukung ekonomi sirkular di Indonesia.
Drop Box Daur Ulang Bank Mandiri tersedia di kantor pusat Plaza Mandiri dan Menara Mandiri. Dengan kotak ini, karyawan dan seluruh pengunjung dapat menyumbangkan pakaian bekas yang layak pakai.
Selanjutnya, ini akan dipilah dan dikelola melalui sinergi Bank Mandiri dengan mitra sosial perseroan, Pable, untuk didaur ulang atau disalurkan kepada yang membutuhkan.
Bank Mandiri juga telah memiliki sistem pelacakan karbon digital untuk memantau emisi operasional secara terukur dan transparan.
Langkah ini menyumbang penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 33 persen sejak 2019, dari 359 tCO2e menjadi 239 tCO2e sampai akhir 2024.
Dengan begitu Bank Mandiri berharap dapat mendorong perubahan perilaku menuju konsumsi yang lebih bertanggung jawab. Bank ini juga berupaya memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (adm)
Sumber: CNN Indonesia