World News

Amazon Dituding Tutupi Sebagian Fakta Tentang Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerjanya dialami seorang pekerja laki-laki bernama Caes Gruesbeck (20) saat sedang memperbaiki sistem konveyor

Indiana, isafetymagazine.com – Occupational Safety and Health Administrasi/OSHA (Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 Amerika Serikat/AS mencatat sebanyak 1.100 lebih kecelakaan kerja yang fatal akibat kelalaian sistem keselamatan perusahaan.

Kondisi ini diduga kembali terjadi di gudang Amazon Fort Wayne, Indiana, AS belum lama ini.

Dengan begitu OSHA dan Departemen Kehakiman AS melakukan penyelidikan atas prosedur keselamatan kerja yang berakibat kecelakaan kerja yang fatal di Amazon.

Namun, pekerja mengeluhkan Amazon melarangnya berbicara dengan penyidik kedua lembaga tersebut.

“Siapa pun yang bicara dengan tim investigasi akan dipecat perusahaan,” kata pekerja dikutip dari The Guardian pada Rabu (24/5/2023).

Tentu saja ini dibantah Manajemen Amazon bahwa perusahaan membebaskan pekerjanya bersaksi kepada penyidik termasuk media.

Sebenarnya, sejumlah pekerja Amazon telah mengemukakan kondisi kerja di gudang perusahaan ini sudah tidak aman.

Tidak heran kondisi ini memicu terjadi kecelakaan kerja, bahkan berakibat yang fatal seperti yang dialami pekerja laki-laki Caes Gruesbeck.

“One-man lift seharusnya tak berada di bawah sistem konveyor dengan jarak rendah seperti itu,” ujar pekerja.

One-man lift biasa dipakai merapikan kemasan pada sistem konveyor ketika terjadi kemacetan alat.

“Kami semua memiliki banyak pertanyaan atas insiden ini. Sebagian dari kami masih trauma. Tak ada yang mau kehilangan pekerjaan, tetapi kami sadar sedang bekerja untuk monster,” tuturnya.

Kecelakaan kerjanya dialami seorang pekerja laki-laki bernama Caes Gruesbeck (20) saat sedang memperbaiki sistem konveyor yang tersendat.

“Kepala Gruesbeck terbentur sistem konveyor,” kata juru bicara (jubir) Amazon.

Sistem konveyornya berlokasi di atas kepalanya.

Dia juga mengoperasikan one-man lift untuk memperbaiki konveyor.

“Gruesbeck mengenakan alat pelindung diri sesuai prosedur, termasuk helm keras anti-benturan,” ucapnya.

Jubir Amazon meneruskan semua pekerja telah dilatih menggunakan one-man lift secara benar.

“Para pekerja yang terlatih, termasuk korban kecelakaan yang meninggal, sudah mampu mengoperasikan one-man lift,” katanya.

Hal lain yang diungkapkan pekerja Amazon adalah tentang transparansi perusahaan. Saat kecelakaan kerja, Amazon tidak menjelaskan kondisi pekerja sebenarnya.

Pegawai hanya diminta tidak datang ke gudang selama beberapa hari karena area sedang ditutup.

“Saya rasa perusahaan tak peduli. Mereka seharusnya memberi tahu keadaan sebenarnya kepada kami,” ucapnya

Dengan peristiwa kecelakaan kerja yang fatal di gudang Amazon Fort Wane dilakukan penghentian operasi.

Langkah ini termasuk meminta pekerja-pekerja lainnya tidak ke gudang. Namun, mereka tetap dibayarkan gajinya. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button