Keselamatan

Angka Kecelakan Kerja Masih Tinggi di Indonesia, Para Ahli K3 Diminta Kaji Kembali Konsep Ini

Pertamina diminta menerapkan budaya K3 supaya bisa dicontoh oleh perusahaan lainnya dan berdampak lebih luas.

Jakarta, isafetymagazne.com – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) meminta para ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengkaji kembali konsep tersebut lantaran angka kecelakaan kerja masih tinggi di Tanah Air.

Salah satu langkah yang disarankannya adalah melahirkan konsep K3 yang lebih holistik agar pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan lebih efektif.

“Selain itu, mengevaluasi efektivitas program-programnya dalam meningkatkan kinerja K3,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di Jakarta pada Jumat (15/8/2025).

Sejumlah pertanyaan mendasar yang harus didiskusikan oleh para ahli K3 seperti human error sebagai penyebab utama kecelakaan kerja, kepatuhan prosedur kerja dari pekerja, dan penyederhanaan penyebab kecelakaan kerja sekadar unsafe act dan unsafe condition.

“Pertanyaan-pertanyaan di atas mendorong kita untuk mengembangkan konsep K3 yang lebih holistik dan efektif dalam mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja,” ucapnya.

Yassierli meneruskan implementasi pendekatan faktor manusia (human factors) untuk keselamatan kerja, yakni konsep ‘people-centered safety’. Langkah ini memberikan arah alternatif dalam penyempurnaan sistem manajemen K3 ke depan.

Konsepnya juga menggabungkan berbagai kerangka yang dibahas oleh kalangan praktisi K3 yang mencakup Human Performance, Safety II, Safety Differently, dan Human-Organizational Performance.

“Mohon dukungan, pendekatan ‘people-centered safety’ kami sedang terapkan dalam level korporasi dalam bentuk sosialisasi seperti ini, Kita juga sedang kembangkan ‘people-centered safety’ dalam konteks membangun kebijakan,” tuturnya.

Sementara itu perusahaan dan industri besar seperti Pertamina diminta menerapkan budaya K3 supaya bisa dicontoh oleh perusahaan lainnya dan berdampak lebih luas.

Sosialisasi safety culture perlu untuk terus dilakukan, sebab penerapan budaya K3 sangat penting sebagai pilar utama menuju visi Indonesia Emas 2045.

‘“Saya yakin Pertamina terus berusaha melakukan perbaikan dan menjadi ‘role model’, menjadi contoh karena ada sekian puluh ribu perusahaan menunggu ‘best practises’ dari apa yang telah dilakukan,” tuturnya. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button